Konflik Internasional Abad ke-21? Benturan Antarnegara Demokrasi dan Masa Depan Politik Dunia
Abstrak: Tesis ‘benturan antar
peradaban’ dari Samuel Huntington dan ‘akhir sejarah’ dari Francis Fukuyama
merupakan dua teori besar yang dipandang luas sebagai narasi paling dominan
pada pasca Perang Dingin. Sayangnya, sedikit sekali prestasi teoretis semacam
itu di era sekarang untuk memprediksi masa depan konfl ik internasional. Teori
‘benturan antar demokrasi’ berasumsi bahwa konfl ik internasional yang akan
datang bukan konfl ik antara negara demokrasi dan non-demokrasi sebagaimana
proposisi Teori Perdamaian Demokratis, melainkan antara negara demokrasi mapan
dan negara demokrasi baru. Negara demokrasi mapan enggan berbagi kekuasaan
dengan negara demokrasi baru dalam mengelola tatanan global. Keengganan
tersebut akan memicu gesekan dan konfl ik politik di antara mereka. Meskipun
muncul dengan terobosan teoretis, teori ini mengandung inkonsistensi karena
tidak membedakan antara negara demokrasi baru dan kekuatan yang sedang bangkit.
Tulisan ini berpendapat bahwa alih-alih konfl ik antar negara demokrasi,
skenario konfl ik masa depan akan lebih banyak berkutat pada tiga bentuk: konfl
ik asimetris antara negara dan kelompok radikal, konfl ik akibat keterbukaan
informasi, dan konfl ik perebutan sumberdaya alam.
Penulis: Mohamad Rosyidin
Kode Jurnal: jpsosiologidd150627