Konstruksi Makna Perkawinan Campuran Bagi Perempuan Muslim Indonesia
Abstrak: Latar belakang
masalah penelitian ini adalah semakin banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI)
yang melakukan perkawinan campuran terutama kaum perempuan yang menikah dengan
Warga Negara Asing (WNA). Hal ini, mengakibatkan terjadinya masalah dimulai
dari perbedaan agama atau keyakinan, budaya serta pola hidup yang berbeda.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menjelaskan motif, makna dan
pengalaman perempuan muslim Indonesia sebagai pelaku perkawinan campuran.
Metode penelitian ini menggunakan metode fenomenologi yang berfokus pada kajian
pemaknaan pada kehidupan sehari-hari dari sudut pandang orang yang
mengalaminya. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi partisipan,
wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah perempuan
muslim Indonesia berusia 30-40 tahun yang menikah dengan Warga Negara Asing
(WNA) dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perkawinan campuran memiliki motif “karena” yaitu motif trauma dan
ketertarikan, sedangkan motif “untuk” terdiri dari motif impian, beribadah, dan
memperbaiki keturunan. Begitupun pengalaman perkawinan campuran menunjukkan
saling menyesuaikan budaya, beradaptasi multikultural, sikap terbuka dan
romantis. Sedangkan makna perkawinan campuran ini adalah menarik, bahagia,
penggabungan dua budaya, menghargai perbedaan, saling pengertian, kompleks,
indah. Konstruksi makna yang terbentuk bahwa perkawinan campuran adalah
perkawinan yang menarik, indah, penuh tantangan dalam menghadapi perbedaan dari
sisi kebudayaan, kebiasaan dan pola pikir dalam menjalankan kehidupan
berkeluarga.
Penulis: Zikri Fachrul
Nurhadi, Sheila Yandini Yandini
Kode Jurnal: jpkomunikasidd160298