MANAJEMEN TATA KELOLA LINGKUNGAN DENGAN MODEL SIMULASI TERPADU PERLINDUNGAN HUKUM KAWASAN PESISIR NUSA PENIDA (PELIBATAN ELITE DESA ADAT SEBAGAI EQUILIBIRIUM)
Abstrak: Pengelolaan kawasan
bahari secara potensial, belum diimbangi oleh sistem pengelolaan yang mampu
menjaga keseimbangan ekosistem laut. Hal ini disebabkan dalam perkembangannya
terjadi berbagai permasalahan karena pengelolaan kawasan pesisir Nusa Penida
dengan aktifitas melaut, seperti mencari ikan dilaut, budidaya rumput laut dan pariwisata ternyata juga mempengaruhi
keberlangsungan ekosistem yang ada di bawah laut. Gangguan fisik tersebut dapat
diamati di Nusa Penida adalah pecahnya
karang karena terlalu seringnya perahu–perahu wisata menancapkan jangkarnya,
penggunaan teknologi yang merusak, seperti potassium cyanide, bom ikan, muro
ami dan lain-lain. Tanpa disadari limbah industri pariwisata juga berdampak
pencemaran lingkungan laut. Tujuan penyusunan artikel ini, yaitu: untuk
mengetahui upaya aparatur adat Nusa Penida terkait melakukan upaya legitimasi
secara formal dalam bentuk kodifikasi peraturan adat yang mengakomodasi
aspirasi elite desa adat pesisir Nusa Penida. Metode dan desain penelitian
berupa rancangan pemodelan sistem simulasi terpadu, Pengaruhnya segala bentuk
tata potensi hasil laut dapat dilakukan dengan ramah lingkungan. Hasil
penelitian, Keberadaan elite desa adat dalam menetapkan aturan serta kepatuhan
terhadap aturan warga desa adat setempat sangat mendukung pengelolaan kawasan
konservasi perairan berjalan dengan baik. Keberhasilan Elite Desa Adat dalam pemngembangan human
resource management didalam program pembangunan kemaritiman, tercapainya
sasaran terhadap pembangunan kelautan , kepuasaan dari berbagai pihak atas dibangunnya
dermaga baik dari segi pembangunan, keberhasilan, maupun dari segi pemanfaatan
secara berkelanutan.
Penulis: Sari Adnyani
Kode Jurnal: jpsosiologidd160216