Media Sosial dan Revolusi Politik: Memahami Kembali Fenomena “Arab Spring” dalam Perspektif Ruang Publik Transnasional

Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk menganilisis beberapa keterkaitan antara revolusi, ruang publik, dan aktivisme transnasional melalui media sosial di Timur Tengah. Sebuah revolusi di Tunisia pada tahun 2011 menjadi isu internasional setelah revolusi menyebar ke negara-negara lain di kawasan tersebut. Setelah Tunisia, gerakan protes mulai menyala di Mesir, Libya, Yaman, dan Yordania. Gelombang revolusi menjadi sebuah wacana publik: apakah penyebab gerakan ini? Bagaimana mungkin sebuah revolusi di satu negara menginspirasi negara lain untuk melakukan revolusi? Untuk menjawab pertanyaan ini, peran media sosial dianalisis sebagai ‘jembatan” yang menghubungkan para aktivis di Timur Tengah untuk membuat sebuah revolusi. Dapat disimpulkan bahwa aktivisme transnasional dibentuk oleh pemberitaan rutin dan meluas dari media yang menjelaskan apa yang telah terjadi di Timur Tengah selama revolusi. Berita tersebut diikuti oleh penyebaran gagasan demokrasi dan hak-hak sipil melalui media sosial. Konsekuensinya, revolusi terjadi di beberapa negara lain dengan tradisi sosial budaya yang mirip dengan Tunisia.
Kata Kunci: revolusi; media sosial; aktivisme transnasional; ruang publik
Penulis: Ahmad Rizky Mardhatillah Umar, Arief Bakhtiar Darmawan, Faela Sufa, Gebyar Lintang Ndadari
Kode Jurnal: jpsosiologidd140540

Artikel Terkait :