Melayu di Atas Tiga Bendera: Konstruksi Identitas Nasionalisme Masyarakat Perbatasan di Kepulauan Batam
Abstract: Tulisan ini
menjelaskan tentang konstruksi identitas nasionalisme masyarakat perbatasandi
Kepulauan Batam. Jenis penelitian ini adalah kualitatif-interpretatif, dengan
unit analisa pernyataan-pernyataan, cerita-cerita, dan pandangan informan
tentang bayangan nasionalis memasyarakat perbatasan. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa masyarakat perbatasan di Kepulauan Batam mengaku mencintai
dan membela Indonesia dengan kondisi yang ‘terbelah’, karena pada saat yang
bersamaan juga beririsan dengan Melayu dan kemelayuan sebagai raisond’etre yang
sifatnya lintas negara. Nasionalisme yang ‘terbelah’ ini disebabkan karena
pertaliandan kedekatan bersama di bawah payung Melayu yang mampu mengalahkan
kekuatan ideologi negara dan teritori yang memisahkan masyarakat perbatasan,
baik Indonesia, Singapura maupun Malaysia. Pengalaman sejarah dan pengalaman
kultural bersama inilah yang kemudian memberikan warna, corak, atau kekhasan
tersendiri bagi masyarakat perbatasan di Kepulauan Batam ketika membayangkan
atau mendefi niskan nasionalisme tersebut.
Penulis: Adek Risma Dedees
Kode Jurnal: jpsosiologidd150724

Artikel Terkait :
Jp Sosiologi dd 2015
- Aktivisme dan Kesukarelawanan dalam Media Sosial Komunitas Kaum Muda Yogyakarta
- Kampanye Kreatif dalam Kontestasi Presidensial 2014
- Kontestasi Kekuasaan dan Keteladanan Semu di Indonesia
- Implementasi Kebijakan Silvopastur di Cagar Alam Gunung Mutis dan Perlawanan Masyarakat Lokal
- Potensi Korupsi dalam Kebijakan Publik Studi Kasus Korupsi Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat di Provinsi Jawa Timur
- Intervensi Penyelenggaraan Pemilukada: Regulasi, Sumberdaya dan Eksekusi
- Security Complex Indonesia-Australia dan Pengaruhnya terhadap Dinamika Hubungan Kedua Negara
- Communal Conflict in Indonesia: Contagious or Latent Issues?
- Modernitas dan Tragedi: Kritik dalam Sosiologi Humanistis Zygmunt Bauman
- Incorporating Spirituality and Market: Islamic Sharia Business and Religious Life in Post-New Order Indonesia
- Identitas Moral: Rekonstruksi Identitas Keindonesiaan pada Era Globalisasi Budaya
- Pola Eskalasi Konflik Pembangunan Infrastruktur: Studi Kasus Pembangunan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang
- Membangun Bencana: Tinjauan Kritis atas Peran Negara dalam Kasus Lapindo
- Komunikasi dalam CSR Perusahaan: Pemberdayaan Masyarakat dan Membangun Citra Positif
- Karakteristik Kemiskinan dan Penanggulangannya di Kabupaten Sidoarjo
- Akuntabilitas Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat di Kota Semarang
- Local Genius dan Implementasi Pengarusutamaan Gender pada Pemerintahan Kabupaten di Sumatera Utara
- Dinamika Peran Sosial Politik Ulama dan Jawara di Pandeglang Banten
- Karakteristik Dosen dalam Memopulerkan Perguruan Tingginya melalui Facebook dan Twitter
- Konsep Diri Remaja dalam Komunikasi Sosial melalui “Smartphone”
- Pengembangan Model Tata-Kelola Keuangan dalam Mengoptimalkan Anggaran Belanja Kota Makassar
- Simbol-Simbol dalam Komunikasi Keluarga Beda Agama
- Strategi Pengembangan Kemandirian Pelaku Muda Agribisnis “ Brain Gain Actors” di Jawa Barat
- Model Pendidikan Karakter dan Kewirausahaan Berbasis Etnopedagogis di Sekolah Dasar Kampung Cikondang