MODEL PERILAKU PETANI DALAM ADOPSI SISTEM USAHATANI PADI ORGANIK: PARADOKS SOSIAL-EKONOMI-LINGKUNGAN
Abstrak: Usahatani padi dengan
sistem organik bukan merupakan hal baru dalam komoditas padi. Pasca Revolusi
Hijau yang akhir-akhir ini dirasakan dampak negatifnya, telah banyak menggugah
kesadaran petani akan pentingnya sistem pertanian organik yang lebih ramah
lingkungan. Namun demikian, peralihan dari sistem usahatani padi yang
konvensional menuju ke sistem usahatani padi organik tidak dengan mudah
diterima petani. Isu kerusakan ekosistem sawah tidak begitu saja mengubah
perilaku petani untuk beralih ke sistem usahatani organik. Minimnya pengetahuan
petani akan sistem usahatani padi organik, memperlambat laju peralihan dari
usahatani padi konvensional ke usahatani padi oganik. Tantangan menjadi semakin
berat tanpa adanya insentif yang berarti bagi para petani padi organik karena perbedaan
harga yang diterima petani antara padi organik dan kovensional hanya berbeda
sedikit. Alih-alih menambah jumlah petani dan luas lahan sawah yang ditanamai
padi dengan sistem organik, petani yang telah menggunakan sistem organik
setelah berhitung secara ekonomi banyak yang kembali beralih ke sistem
konvensional. Berbagai paradoks persoalan usahatani padi organik ini dianalisis
dengan menggunakan pendekatan berpikir sistem (system thinking) dalam suatu
struktur diagram kausalitas. Masih diperlukan upaya yang lebih keras dan masif
untuk meningkatkan produksi organik dari aspek luas lahan dan petaninya
terutama pada aspek sosial dan ekonomi yang secara langsung dialami oleh para
petani.
Penulis: Mahra Arari Heryanto,
Yayat Sukayat, Dika Supyandi
Kode Jurnal: jpsosiologidd160192