Modernitas dan Tragedi: Kritik dalam Sosiologi Humanistis Zygmunt Bauman

Abstrak: Bauman berpandangan bahwa modernitas memiliki dua gejala pokok, yakni modernitas padat dan modernitas cair. Dalam modernitas padat masyarakat tumbuhdalam bimbingan ide dan tatanan, sementara dalam modernitas cair masyarakat danmanusia secara paradoksal didikte oleh ilusi mengenai kecepatan dan perubahan yangterus menerus hingga akhirnya kehilangan pendasaran. Dalam membentuk tatanan,modernitas mensyaratkan praktik kategorisasi dan pengadministrasian. Dengan itu,modernitas memastikan siapa yang bagian tatanan dan siapa yang bukan bagian daritatanan. Kategorisasi berimplikasi pada ambivalansi, yakni munculnya aktor yang tidakterdefinisikan sebagai bagian atau bukan bagian dari kategorisasi dan administrasi itu. Dalam sejarah, mereka yang didefinisikan sebagai bukan bagian adalah mereka yangrentan untuk dieksklusikan. Ambivalensi modernitas inilah yang kemudian berujungpada holocaust. Berdasarkan pengalaman itu, Bauman kemudian mengajak kita untuk bukan hanya memahami sosiologi sebagai ilmu yang memiliki komitmen terhadap kebenaran, tetapi juga ilmu yang menghargai kekayaan dalam pengalaman manusia yang beragam.
Keywords: solid modernity, liquid modernity, ambiguity, holocaust, the role of sociology
Penulis: R o b e r t u s R o b e t
Kode Jurnal: jpsosiologidd150720

Artikel Terkait :