PEMBINAAN KETERAMPILAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD PANTI SOSIAL BINA REMAJA SAMARINDA
Abstrak: Latar belakang
penulis mengambil judul tersebut karena
berdasarkan data yang ada di Kalimantan timur pada tahun terakhir 2014 tercatat
angka anak putus sekolah di Provinsi Kalimantan Timur yaitu 4.030 anak.
fasilitas dalam pembinaan keterampilan otomotif, eletronik, tata rias, dan
menjahit masih kurang.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan mendeskripsikan
pembinaan keterampilan bagi remaja putus sekolah di UPTD Panti Sosial Bina
Remaja samarinda dan untuk mengetahui
dan mendeskripsikan faktor pendukung dan factor penghambat dalam pembinaan
keterampilan bagi remaja putus sekolah di UPTD Panti Sosial Bina Remaja
samarinda.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara langsung
dengan informen dan key informen
dilokasi penelitian, dan analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh penulis melalui proses observasi,
wawancara, dan dokumentasi, bahwa UPTD Panti Sosial Bina Remaja Samarinda
merupakan tempat pelayanan bagi anak putus sekolah terlantar yang memberikan pembinaan keterampilan seperti otomotif, elektronik,
menjahit dan tatarias. waktu yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan 4,5
bulan, pembinaan tersebut di laksanakan 4 kali dalam semingggu yaitu Senin
sampai Kamis, dengan jumlah anak asuh sebanyak 45 anak, 25 anak laki-laki dan
20 anak perempuan.
Kesimpulan yang diperoleh
menunjukkan bahwa pembinaan keterampilan bagi remaja putus sekolah sudah
berjalan dengan baik, namun masih ada hambatan dalam pelaksanaan pembinaannya
seperti keterbatasan alat praktek, anggaran pelakasanaan masih kurang, serta
tenaga instruktur pembina masih kurang. Penulis menyarankan agar kedepannya UPTD Panti Sosial Bina Remaja Samarinda mampu
mengoptomalkan fasilitas praktek keterampilan, serta menambah tenaga pengajar,
agar usaha pembinaan anak putus sekolah dapat berjalan lebih baik lagi.
Penulis: Rini Irawanti
Kode Jurnal: jpadministrasinegaradd160607