PENERIMAAN INFORMASI DAMPAK PENAMBANGAN PASIR BAGI KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DI KALANGAN PENAMBANG PASIR ILEGAL DI DAS JENEBERANG KABUPATEN GOWA

Abstrak: Maraknya pertambangan illegal yang menggunakan mesin pompa telah meresahkan warga akan akibat yang ditimbulkannya seperti kerusakan bangunan, kerusakan lahan dan lahan serta ancaman longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses penerimaan informasi di kalangan penambang pasir tentang dampak aktivitas penambangan bagi lingkungan hidup di DAS Jeneberang Kabupaten Gowa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, dengan melakukan observasi dan wawancara responden secara langsung kepada informan kunci yang terdiri dari 6 pihak BLHD Kabupaten Gowa dan 2 perwakilan penambang illegal yang masih aktif dan sudah tidak aktif. Pemilihan responden dilakukan secara sengaja (purposive) dengan criteria yang telah ditetapkan. Data dianalisis berlandaskan Teori Elaborasi Likelihood dari Ricard Petty dan John T Cacioppo. Berdasarkan hasil penelitian, penerimaan informasi di kalangan penambang menjadi boomerang diakibatkan lemahnya argumentasi yang diberikan pihak BLHD. Argumentasi lemah yang diberikan kepada audiens dengan motivasi tinggi dalam mengelaborasi pesan akan berbalik pada penolakan pesan persuasif yang diberikan sehingga perubahan sikap sulit dicapai. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa penyampaian informasi mengenai dampak kerusakan lingkungan hidup melalui pesan persuasif yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Daerah kepada pihak penambang tidak mencapai tujuan yakni mengubah perilaku penambang untuk berhenti menambang secara ilegal serta perlunya memperhatikan faktor kredibiltas komunikator dan kepercayaan audiens kepada komunikator, maupun kekuatan pesan dalam proses pemberian informasi.
Keywords: effective communication; illegal sand miners; elaboration likelihood theory
Penulis: Marini, Muhammad Iqbal Sultan
Kode Jurnal: jpkomunikasidd140583

Artikel Terkait :