PENGUKURAN KINERJA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) KECAMATAN SUSUT DENGAN ANALISIS BALANCED SCORECARD

Abstract: Kehadiran LPD di desa memberi manfaat yang sangat besar untuk kehidupan ekonomi masyarakat desa. Manfaat yang diperoleh yaitu mampu memberikan kredit untuk warga desa dengan bunga yang relatif kecil, dalam proses pemberian kredit pada calon nasabah fleksibel atau tidak dipersulit, memeratakan perekonomian di desa adat, terciptanya lapangan kerja, dan adanya LPD dapat menjaga pembangunan desa adat. Dengan adanya LPD diharapkan angka kemiskinan pada daerah lingkup LPD menjadi menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja LPD Kecamatan Susut yang dinilai dengan Metode Balanced Scorecard dan menilai dari masing-masing perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Sesuai dengan tujuan itu maka, desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang didalamnya memberikan penjelasan tentang kinerja LPD dengan metode Balanced Scorecard. Perspektif keuangan dalam Balanced Scorecard mengarahkan kinerja dalam menciptakan nilai dan memberikan perbaikan yang mendasar pada perusahaan melalui perhitungan permodalan, aktiva produktif, rentabilitas, dan likuiditas. Pada perspektif proses bisnis internal, mengukur proses pemberian kredit di LPD Kecamatan Susut digunakan Manufacturing Cycle Effectiveness (MCE) untuk menghindari waktu yang terbuang dalam proses pemberian kredit, sedangkan penilaian kinerja dari perspektif pelanggan yang menjabarkan kepuasan pelanggan, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang menjabarkan kepuasan karyawan digunakan penyebaran kuesioner dengan menggunakan skala likert. Dengan menggunakan Balanced Scorecard, akan mengetahui bagaimana kinerja di LPD Kecamatan Susut tidak hanya dari perspektif keuangan melainkan juga dari tiga perspektif non-keuangan yang meliputi perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Penilaian perspektif keuangan dan non-keuangan dapat mengintegrasikan seluruh aspek kinerja LPD Kecamatan Susut. Penilaian kinerja LPD secara keseluruhan yang dinilai dengan metode balanced scorecard berada pada kategori cukup baik, karena diperoleh skor sebesar 2089,13 dan skor ini berada pada interval 1359 – 2716. Kondisi ini mengimplikasikan bahwa kinerja LPD masih perlu ditingkatkan agar berada pada kategori sangat baik dengan meningkatkan kinerja LPD dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran
Kata Kunci: Balanced Scorecard, Penilaian Kinerja, Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
Penulis: Gede Putu Agus Jana Susila
Kode Jurnal: jpsosiologidd160224

Artikel Terkait :