PERAN AGENSI BUDAYA DAN PRAKTIK MULTIKULTURALISME DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI (PBB) SETU BABAKAN
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mengkritisi praktik rekacipta Perkampungan Budaya Betawi (PBB)
Setu Babakan melalui agensi sosial yang terlibat dalam pengembangan
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perkampungan Budaya Betawi merupakan hasil rekacipta politik yang dirancang
oleh sekelompok elit Betawi dalam Lembaga Kebudayaan Betawi yang dimunculkan
sebagai representasi masyarakat Betawi secara umum. Gagasan tersebut kemudian
didukung oleh Pemerintah Daerah (Dinas Periwisata dan Kebudayaan) untuk
perlindungan tradisi budaya Betawi. Namun dalam praktiknya terdapat kontradiksi
atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah dan aplikasi dalam praktik
pengelolaan Perkampungan Budaya Betawi. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
saat ini lebih difungsikan sebagai wisata budaya yang dikomodifikasikan oleh
Pemerintah Daerah dengan dalih penyelamatan aset budaya daripada pemberdayaan
eksistensi budaya Betawi bagi etnis Betawi itu sendiri. Peranan agensi sosial
menunjukkan bahwa pengaruh elit Betawi berperan sebagai pengawas kebijakan dan
pengembangan. Akibatnya, pengembangan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
bersifat top-down dengan adanya dominasi pemerintah yang sangat tinggi.
Penulis: Ariesta Amanda
Kode Jurnal: jpsosiologidd160139