PERBANDINGAN KONDISI KEPEMILIKAN ASET ANGGOTA KUBE TERAMPIL MANIK-MANIK DI KELURAHAN SUNGAI KELEDANG SAMARINDA SEBERANG
Abstrak: KUBE merupakan salah
satu solusi dari Pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
sosial dan ekonomi masyarakat kurang mampu. Program ini sudah ada sejak lama,
yakni dimulai sejak tahun 1982. Keberhasilan program ini dapat kita lihat pada beberapa
KUBE yang bisa bertahan hingga saat ini. Untuk itu penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menjelaskan evaluasi usaha kerajinan
manik-manik KUBE Terampil Manik-Manik dalam peningkatan aset anggotanya di
Kelurahan Sungai Keledang Samarinda Seberang. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lokasi penelitian, dengan
menggunakan key informan dan informan sebagai sumber data. Data – data yang
disajikan menggunakan data primer dan data sekunder melalui wawancara,
observasi lapangan, referensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan data
dari internet. Hasil dari penelitian
ini, menunjukan bahwa pelaksanaan program KUBE berjalan sesuai dengan Pedoman
Pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tahun 2015, karena memberikan dampak
yang baik pada pelaku KUBE dan memberi lapangan pekerjaan baru bagi mereka yang
menganggur untuk mendapatkan penghasilan juga membantu menumbuhkan ekonomi
keluarganya. Perbedaan yang signifikan terdapat pada aset anggota KUBE sebelum
dan sesudah bergabung dengan KUBE. Sebelum menjadi menjadi anggota KUBE,
anggota tidak memilki beberapa aset nyata, dan setelah menjadi anggota KUBE
mereka memiliki aset nyata seperti furniture, alat elektronik, kendaraan dan
modal sosial.
Penulis: Taufiq Al’Husain
Kode Jurnal: jpsosiologidd160129

Artikel Terkait :
Jp Sosiologi dd 2016
- MANIFESTASI PENDIDIKAN KRITIS (PENDIDIKAN HADAP MASALAH SEKOLAH ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH DI SALATIGA)
- GENERASI SADAR WISATA (PEMBERDAYAAN PEMUDA DAN PENDIDIKAN DUTA WISATA DI KABUPATEN TRENGGALEK)
- KEKERASAN SIMBOLIK MEDIA MASSA (KEKERASAN SIMBOLIK DALAM PEMBERITAAN KASUS PEREDARAN VIDEO ASUSILA DI MEDIA MASSA ON LINE: KAJIAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI)
- MASJID DAN AMBIVALENSI DEMOKRASI (STUDI KRITIS PADA MASJID JOGOKARIYAN MANTRIJERON, YOGYAKARTA)
- KONTRAK SOSIAL MENURUT THOMAS HOBBES DAN JOHN LOCKE
- MENGKOMPROMIKAN YANG FORMAL DAN MORAL: RASIONALITAS TINDAKAN EKONOMI PENGUSAHA HOME INDUSTRY DI SRIHARJO, BANTUL, YOGYAKARTA
- CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR), IDEOLOGI DAN KEBERPIHAKAN DI INDONESIA: TELAAH TEORI KRITIS MADZHAB FRANKFURT
- AGENDA PENGEMBANGAN KAJIAN KEPEMUDAAN DI INDONESIA
- PENDIDIKAN POLITIK DALAM KUASA SIMBOLIK KAJIAN MENGENAI DINAMIKA POLITIK ANAK MUDA YANG TERGABUNG DALAM PARTAI POLITIK DI KOTA MALANG
- MOROCCAN DIASPORA IN FRANCE: COMMUNITY BUILDING ON YABILADI PORTAL
- PSHT Logo as Manifestation of Pancasila Ideological Values
- Javanese Language and Culture in the Expression of Kebo Bule in Surakarta: An Ethnolinguistic Study
- Indigenous Wisdom for Developing Economic Life Case of Yokari People, West Papua
- Pragmatic Study of Discourse Hegemony on the Enactment of Dhalang Trah in Ruwatan Ceremony: A Critical Discourse Analysis Approach
- Social Capital of Madura Barbers in Makassar, South Sulawesi
- Revelation is Unlimited: Divinely Inspired Speeches, “Testing” and the Spiritual Training in the Subud Movement
- PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH YANG TRANSPARAN DI KABUPATEN TANAH DATAR DALAM MELAKSANAKAN DESENTRALISASI FISKAL
- Tabola, Perubahan Sosial, dan Bali Kini
- Problems, Challenges and Prospects of Indonesian Muslim Community in Sydney for Promoting Tolerance
- Rasisme dan Marginalisasi dalam Sejarah Sosiologi Amerika
- Variation of Woman’s Knowledge Power in the Fulfillment of Family Food Based on Economic and Social Status Difference
- Local Ecological Knowledge on Forest Clearing: A Case Study of Parak and Rimbo Practices in Simancuang Community, Indonesia
- The Ecological Responsive Buildings: Traditional House in the Kapuas Riverside of West Kalimantan
- Akumulasi Melalui Perampasan dan Kemiskinan di Flores
- BELAJAR DALAM MAIYAH RELEGI