PERKIRAAN DAMPAK ACFTA TERHADAP KESEMPATAN KERJA PADA INDUSTRI TEKSTIL DAN PROD UK DARI TEKSTIL DI INDONESIA
ABSTRACT: ASEAN-China Free
Trader Agreement (ACFTA) merupakan bahan pembicaraan dan kajian yang menarik.
Banyak kalangan yang melihatnya sebagai suatu langkah maju yang akan memberikan
dampak positif bagi kesempatan kerja, tetapi tidak sedikit pula yang
berpandangan sebaliknya, terutama dampaknya terhadap Industri Tekstil dan
Produk dari tekstil (TPT). Tulisan ini merupakan ringkasan dari penelitian yang
dilakukan oleh Penulis sebagai Peneliti pada Pusat Litbang Ketenagakerjaan,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pendekatan analisia yang akan
dilakukan dalam memperkirakan dampak ACFTA adalah Dynamic Social Accounting
Matrix (DySAM) Analysis (menganalisa trade-output-employment), sebuah
pendekatan yang mendapat perhatian belakangan ini. Dari hasil simulasi melalui
pendekatan DySAM yang digunakan menunjukkan bahwa tanpa ada dukungan nyata
berupa kebijakan insentif untuk memitigasi dampak ACFTA, maka penurunan bea
masuk (tariff) impor sebagai konsekwensi dari penerapan ACFTA akan memberikan
dampak negatif baik terhadap output maupun penyerapan tenaga kerja pada
Industri TPT. Hasil simulasi menunjukkan
bahwa semakin banyak penurunan bea masuk, semakin banyak pula penurunan outpu
dan penyerapan tenaga kerja.Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka
pemerintah dan seluruh pihak terkait perlu melakukan berbagai langkah, baik
yang bersifat pencegahan maupun penanggulangan terhadap dampak pelaksanaan
ACFTA.
Penulis: Zantermans Rajagukguk
Kode Jurnal: jpsosiologidd130505