PERNIKAHAN USIA MUDA PADA REMAJA DESA BENUANG KECAMATAN TOHO KABUPATEN MEMPAWAH
Abstract: Skripsi ini
bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya pernikahan
usia muda dan dampak pernikahan usia muda pada Remaja Desa Benuang Kecamatan
Toho Kabupaten Mempawah. Remaja Desa Benuang kebanyakan malu untuk menikah pada
usia 20 tahun keatas, karena disana ada anggapan atau mitos bahwa perempuan
yang berusia 20 tahun keatas belum
menikah berarti “perawan tua”. Pernikahan usia muda adalah pernikahan yang
dilakukan seorang laki-laki dan seorang wanita dimana umur keduanya masih
dibawah batas minimal yang diatur oleh UU dan kedua calon tersebut belum siap
secara lahir dan batin, serta kedua calon mempelai tersebut belum mempunyai
mental dan kematangan dan juga ada kemungkinan belum siap dalam hal materi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan
menggunakan jenis penelitian deskriftif. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan teori fenomenology (Alfred Schutz), yaitu salah satu ilmu yang
beorientsi untuk mendapatkan penjelasan dari realitasyang tampak. Persoalan
pokok yang hendak dijelaskan oleh teori ini menyangkut persoalan ilmu sosial
itu sendiri, yakni bagaimana kehidupan masyarakat itu dapat terbentuk. Menurut
penulis teori fenomenology ini dianggap mampu untuk menjelaskan masalah
pernikahan usia muda yang terjadi dilapangan yakni yang berhubungan dengan
kehidupan masyarakat, karena masih banyak remaja yang menikah diusia muda dan
kehidupan mereka juga kurang baik. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
bahwa faktor orang tua dan diri sendiri cukup berpengaruh terhadap terjadinya
pernikahan usia muda, karena keinginan si anak untuk menikah diusia muda telah
direstui oleh orang tua. Remaja hendaknya lebih memahami faktor-faktor penyebab
pernikahan usia muda dan lebih memperhatikan dampak yang akan terjadi akibat
pernikahan usia muda tersebut. Pemahaman orang tua akan pentingnya pendidikan
anak, agar pola pikir yang tradisional menjadi lebih logis dan realistis, serta
lebih akur agar terhindar dari rawannya perceraian.
Penulis: ELISABET
Kode Jurnal: jpsosiologidd160295