POLA PENGELUARAN DAN GAYA HIDUP PENDUDUK MUDA KELAS MENENGAH: STUDI EMPIRIS PERKOTAAN DI JABODETABEK
Abstrak: Penduduk muda
menempati porsi yang besar dalam struktur penduduk di kota metropolis. Sejak
proses industrialisasi tahun 1980an berlangsung, tidak sedikit diantara
penduduk muda tersebut termasuk dalam kelas menengah. Pola pengeluaran dan gaya
hidup mereka memiliki pengaruh
yang kuat dalam perekonomian dan kebijakan tata kota.
Tulisan ini menganalisis perilaku penduduk muda yang termasuk dalam kategori
kelas menengah berdasarkan atas pola pengeluaran dan gaya hidup. Penelitian
dilakukan dengan metode survei terhadap penduduk berusia 18 hingga 35 tahun,
tinggal dan bekerja di perkotaan yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan
Bekasi. Hasil survei menunjukkan terlihat adanya perbedaaan polakonsumsi antara
penduduk muda kelas menengah yang belum dan sudah menikah. Penduduk yang belum menikah
lebih banyak menghabiskan pendapatannya untuk makanan sebagai prioritas
pertama, sedangkan penduduk yang sudah menikah untuk membayar cicilan rumah dan
kendaraan. Meskipun rata-rata penduduk muda kelas menengah memiliki frekuensi pergi
ke mal tinggi, tetapi besarnya pengeluaran untuk hiburan tidak menjadi
prioritas utama dalam total pengeluaran per bulannya. Alasan utama hiburan mengunjungi
mal adalah untuk mendapatkan suasana yang
nyaman dibandingkan membelanjakan pendapatan sebagai status
sosial. Moratorium mal bisa menjadi implikasi kebijakan yang dapat dilakukan
oleh pemerintah dalam penyediaan ruang terbuka hijau seperti taman sebagai
alternatif kebijakan pemerintah kota menyediakan tempat hiburan.
Penulis: Vanda Ningrum, Intan
Adhi Perdana Putri, dan Andini Desita Ekaputri
Kode Jurnal: jpsosiologidd140545