POLITIK ETNISITAS DAN COMPLIANCE GAINING KANDIDAT MINORITAS DALAM PILKADA KALIMANTAN BARAT
Abstract: Karakteristik
masyarakat majemuk adalah adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap
kelompokkelompok yang lain sehingga secara politik minoritas dikuasai oleh
mayoritas. Namun, beberapa Kepala Daerah minoritas secara agama maupun etnis
muncul sebagai sebagai pemenang. Diduga, cross cutting affiliation merupakan salah
satu penyebab terpilihnya calon dari golongan minoritas. Pilkada Kalimantan
Barat menjadi lokus penelitian ini dengan disain analisis deskriptif-eksplanasi
melalui pendekatan studi kasus. Fokus pertanyaannya adalah bagaimana cross
cutting affiliation secara agama dan etnis sebagai bagian dari politik
etnisitas serta compliance gaining dalam pola dan strategi komunikasi digunakan
pasangan kandidat terpilih pada Pilkada di Kalimantan Barat
(Cornelis-Christiandy Sanjaya). Kesimpulannya: (1) Cornelis-Christiandy
melakukan pendekatan modern dan tradisional; (2) Politik etnisitas Cornelis-Christiandy
Sanjaya secara nonverbal melalui presentasi identitas seperti atribut, pakaian,
dan simbol-simbol lainnya termasuk tempat tinggal dan komposisi warna yang
paling dominan. Secara verbal melalui taktik presentasi asertif selama proses
dialog dan debat berlangsung; (3) Cross cutting affiliation
Cornelis-Christiandy Sanjaya sangat berperan dan mendukung dalam perolehan
suara dari para pemilih di delapan Kota/Kabupaten, yaitu Landak, Sanggau,
Sekadau, Melawi, Sintang, Singkawang, Kapuas Hulu, dan Bengkayang
Penulis: NFN Zakina
Kode Jurnal: jpkomunikasidd160309