PRAKTEK PROSTITUSI DI KALANGAN SALES PROMOTION GIRL (SPG) ROKOK “NAKAL” DI KOTA PONTIANAK

Abstract: Permasalahan sosial yang dihadapi dalam masyarakat pada saat ini adalah terdapat SPG rokok “nakal” di Kota Pontianak yang menjadikan pekerjaannya tersebut sebagai kedok untuk melakukan praktek prostitusi secara sembunyi-sembunyi kepada konsumen rokok, terdapat pelaku atau lelaki hidung belang yang ingin mengencani dan menggunakan jasa prostitusi yang ditawarkan oleh oknum SPG nakal, adanya pemikiran negatif masyarakat yang berdampak kepada SPG yang tidak melakukan praktek prostitusi dan perusahaan rokok yang menggunakan jasa para SPG nakal tersebut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis praktek prostitusi di kalangan SPG rokok nakal di Kota Pontianak. Teori yang digunakan yaitu Pertukaran sosial, Enam proposisi utama oleh Homans (Ritzer, 2004. dalam Achmadi, 2013). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Dalam menganalisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dalam menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor ekonomi dan pengangguran merupakan salah satu faktor bagi mereka untuk memilih pekerjaan sebagai seorang SPG karena untuk mendapatkan pekerjaan dengan ijazah SMA cukup susah didapatkan, Faktor lingkungan dikalangan SPG rokok juga merupakan faktor yang menyebabkan SPG rokok dapat melakukan hal yang menyimpang, kemudian faktor gaya hidup dan gengsi antara SPG lainnya, membuat beberapa dari SPG rela mendekati konsumen untuk dijadikan pacar atau selingkuhan, dengan begitu mereka dengan mudah meminta apa yang mereka inginkan guna menaikkan pamor dan gaya hidup mereka dikalangan SPG lainnya, dalam pandangan teori Pertukaran Sosial, kesuksesan, dorongan, nilai, dan rasa ketidakpuasan menyebabkan SPG rokok “nakal” melakukan praktek prostitusi secara terselubung. Saran dari penelitian ini adalah SPG rokok semestinya bisa lebih menghargai norma-norma sosial yang ada di masyarakat, tidak berlebihan dalam pergaulan dilingkungan SPG rokok dan gaya hidup yang sewajarnya agar praktek-praktek penyimpangan dapat dihindari.
Kata-kata Kunci: Praktek, Gaya Hidup, Penyimpangan
Penulis: AIN RAHMI
Kode Jurnal: jpsosiologidd160276

Artikel Terkait :