REKONSILIASI MASYARAKAT PASCA KONFLIK

Abstract: Paper ini merupakan intisari dari penelitian yang telah dilakukan di wilayah Kabupaten Poso Sulawesi Tengah dan Kabupaten Hamahera Utara Provinsi Maluku Utara. Di kedua wilayah itu terjadi ”tragedi kemanusiaan” yang membawa korban jiwa baik dari mereka yang beragama Islam maupun mereka yang beragama Nasrani. Penelitian bertujuan untuk : (1) mengetahui penyebab konflik; (2) menganalisis dampak konflik, dan (3) menjelaskan rekonsialisasi dan komitmen masyarakat pasca konflik. Data diperoleh dari tokoh masyarakat dari kedua kelompok yang bertikai, bahkan juga diperoleh dari mereka yang terlibat secara langsung dalam proses konflik tersebut. Penemuan informan dilakukan dengan teknik ”snowball” secara serial dengan menggunakan prinsip ”triangulasi”. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik dan tindak kekerasan awalnya berakar pada pertarungan kepentingan di antara elit politik lokal yang memakai dan memanipulasi simbol-simbol agama, batas wilayah administratif antar etnik dengan basis agama yang berbeda, dan kecemberuan sosial baik antara pendatang dan penduduk asli maupun antar penduduk asli yang berbeda agama.Revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal sintuwu maroso di Poso dan hibua lamo di Halmahera Utara ternyata mampu meng-akomodasi potensi konflik menuju integrasi masyarakat di kedua wilayah konflik tersebut.
Kata Kunci: rekonsiliasi, konflik, elit politik, sintuwu maroso, hibua lamo
Penulis: Syaifullah Cangara
Kode Jurnal: jpsosiologidd130539

Artikel Terkait :