REPRESENTASI KEWARGANEGARAAN DALAM PEMBERITAAN (Analisis Semiotika Sosial versi MAK Halliday terhadap Pemberitaan Gloria Natapraja Hamel Terkait Paskibraka dalam manado postonline.com edisi Agustus 2016)
ABSTRAK: Penelitian ini
mempertanyakan bagaimana Representasi Kewarganegaraan Indonesia dalam
tanda-tanda pada Pemberitaan tentang Pengibaran Bendera Merah Putih dalam
Manado Post Online edisi Agustus 2016) dan Wacana apa yang hendak disampaikan
media melalui realitas sosialnya tentang kewarganegaraan Indonesia. Dari hasil
pembahasan dapat dikemukakan bahwa terkait pertanyaan pertama maka dalam kontek
kewarganegaraan, Individu Warga negara direprsentasikan media melalui
konstruksi ralitasnya sebagai individu yang patut dikasihani; individu yang
lebih mencintai WNI meski dalam realitanya dia ber-WNA; individu WNI informal; individu
yang menggembirakan media; dan individu membuat momentum DPR Revisi UU
Kewarganegaraan. Ada lima wacana yang disampaikan media, yaitu bahwa Gloria
Natapraja Hamel individu yang patut dikasihani karena status kewarganegaraannya
dipermasalahkan panitia Paskibraka 2016.; Gloria Natapraja Hamel individu yang
lebih mencintai WNI meski dalam realitanya dia ber-WNA.; Gloria Natapraja Hamel
individu WNI informal yang tak bisa ikut menjadi anggota pengibar bendera
pusaka karena ber-WNA Prancis.; media bergembira karenaGloria bergabung kembali
dan Kasus Gloria Natapraja Hamel momentum DPR Revisi UU Kewarganegaraan. Secara
akademis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam melengkapi literatur
yang telah ada sebelumnya. Sementara secara praktis maka hasilnya diharapkan
dapat membantu para konsumen media dalam upaya meningkatkan literacy media.
Penulis: Femy F. Umboh
Kode Jurnal: jpkomunikasidd160347