SELF DISCLOSURE ANAK YANG PINDAH AGAMA KEPADA ORANG TUA
ABSTRACT: Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pemaknaan dari self disclosure anak yang pindah
agama kepada orang tua. Tidak semua orang mau mengaku kepada orang tuanya bahwa
mereka sudah pindah agama. Berdasarkan hasil wawancara, salah satu faktornya
adalah takut menerima penolakan dari orang tua dan merasa dirinya berkhianat.
Dengan melakukan self disclosure, anak akan mengungkapkan kepada orang tua
bahwa mereka sudah pindah agama. Proses yang dilalui masing-masing orang
memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Adapun juga dampak positif dan negatif
yang dirasakan setelah melakukan self disclosure. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tematik dengan metode fenomenologi untuk
menjabarkan proses self disclosure yang dilakukan anak kepada orang tuanya.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada orang yang berasal dari
agama Katolik, Islam, Buddha dan Konghucu yang telah pindah ke agama Kristen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses self disclosure, iman adalah
penyebab awal self disclosure. Selanjutnya informan menyiapkan hati sebelum
mulai mengaku kepada orang tuanya. Selain itu proses negosiasi terjadi selama
self disclosure berlangsung baik dari anak maupun orang tua. Keterbukaan dalam
self disclosure yang berdampak positif pada kedalaman hubungan dengan orang
tua. Sementara itu penolakan sosial adalah kekurangan yang umum terjadi dalam
self disclosure.
Penulis: Yohanna Tania
Kode Jurnal: jpkomunikasidd160453