Subversi Terhadap Pemerintah Indonesia Dalam Diskursus Demokrasi
Abstrak: Demokratisasi di
negara-negara berkembang termasuk Indonesia mendapat tantangan kelompok Islam
fundamentalis. Pembangunan ICT memberikan kesempatan bangkitnya wacana subversi
mereka terhadap pemerintah demokratis. Penelitian ini membahas bagaimana
konstruksi kelompok Islam fundamentalis di Indonesia terhadap demokrasi melalui
internet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konstruksi mereka dalam
wacana (discourse) demokrasi. Metode penelitian adalah analisis wacana dengan
model yang diperkenalkan oleh Leeuwen (2008). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kelompok fundamentalis mengonstruksi demokrasi atas dasar argumen
teologi-demokrasi itu sistem kufur, thaghut, batil, haram, dan dampak buruk
sosialekonomi-politik sebagai alat penjajahan Barat yang menciptakan
perselingkuhan pengusaha dan penguasa. Fundamentalis radikal menganggap
demokrasi itu “agama”. Pemerintah direpresentasikan sebagai orang
“kafir/murtad”, “antek penjajah”, “firaun”. Penggunaan internet kelompok
fundamentalis memberikan tantangan bagi pemerintah dengan munculnya wacana
subversi tadi.
Penulis: Karman
Kode Jurnal: jpkomunikasidd160308