“Tak Cukup Bagi Kami untuk Meratap, Kami harus Berjuang”: Etnografi Kemandirian Mama-Mama dalam Dinamika Pemekaran Daerah di Tanah Papua

Abstract: Artikel ini mendiskusikanrespon perempuan Papua, terkhusus mama-mama Papua yang berjualan di pasar-pasar tradisional, dalam menghadapi dinamika pemekaran daerah dan transformasi sosial budaya yang terjadi di Tanah Papua.Di tengah kondisi itulah tergambar bagaimana perjuangan mama-mama Papua untuk menumbuhkan kemandirian dan solidaritas sosial.Artikel ini berwacana dengan melakukan etnografi perjuangan mama-mama Papua di beberapa wilayah di pasar-pasar tradisional dalam pemenuhan ekonomi rumah tangga dengan bekerja di kebun dan mengurus perkembangan anak-anak mereka.Perempuan Papua ini berjuang dalam keseharian kehidupan mereka dan berperan penting dalam menjalankan hal-hal pokok dalam kehidupan rumah tangga. Gerakan sosial mama-mama Papua untuk mengakses pasar tradisional yaitu SOLPAP (Solidaritas Pedagang Asli Papua) dan Koperasi Mama-Mama Pedagang Asli Papua (KOMMPAP) menjadi praksis usaha mereka untuk mengorganisir diri, berlatih kemandirian untuk berjuang merebut akses ekonomi dan sekaligus memperkuat solidaritas sosial para mama Papua. Bagian terakhir dari artikel ini mencoba mendiskusikan bagaimana menempatkan gerakan sosial mama-mama Papua ini sebagai inspirasi dari langkah menumbuhkan kemandirian perempuan Papua di tengah transformasi sosial budaya yang semakin pelik di Papua karena pemekaran daerah.
Kata kunci: perempuan Papua, kemandirian, etnografi, transformasi sosial budaya, gerakan sosial
Penulis: I Ngurah Suryawan
Kode Jurnal: jpantropologidd160098

Artikel Terkait :