APAKAH ORANG MISKIN TIDAK BAHAGIA? STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KEBAHAGIAAN DI DUSUN DELIKSARI
Abstrak: Penelitian ini
dilatar belakangi oleh banyaknya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan
dan rendahnya kemampuan untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok atau kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan wawancara awal, Warga Deliksari yang mengemukakan bahwa mereka masih
bisa merasakan kebahagiaan dengan bisa menghargai apa saja yang ada pada diri
sendiri, berkumpul dengan keluarga, dan bersyukur. Dengan keadaan yang serba
kekurangan seperti itu, apakah orang miskin bahagia? Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran kebahagiaan, faktor yang mempengaruhi
kebahagiaan, dan makna kebahagiaan pada masyarakat miskin di Dusun Deliksari.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada 5 subjek utama
penelitian, observasi partisipan, dan angket kuesioner tertutup. Keabsahan data
menggunakan triangulasi sumber dengan empat narasumber sekunder. Hasil penelitian
menunjukan bahwa meskipun berada dalam kondisi miskin ditemukan bahwa mereka
mampu menemukan kebahagiaan dengan taat beribadah, menerima keadaan (nrimo), bersyukur
dan kebersamaan dengan keluarga. Selanjutnya penelitian ini menemukan faktor penentu
kebahagiaan antara lain kebersamaan dengan keluarga, tolong-menolong, bangga diberikan
kesehatan, taat beribadah, bersyukur, humoris, pantang menyerah, menerima keadaan,
dan bahagia di mulai dari diri sendiri.
Penulis: Okiana Budi Ashari;
Luthfi Fathan Dahriyanto
Kode Jurnal: jppsikologikepribadiandd160072

Artikel Terkait :
Jp Psikologi Kepribadian dd 2016
- Kebermaknaan Hidup Individu Dengan Gangguan Skizotipal Yang Memiliki Konsep Diri Indigo
- Peranan Kepuasan Kebutuhan Dasar Psikologis dan Orientasi Tujuan Mastery Approach terhadap Belajar Berdasar Regulasi Diri
- Mahasiswa dan Internet: Dua Sisi Mata Uang? Problematic Internet Use pada Mahasiswa
- Perundungan Reaktif di Sekolah Dasar dan Intervensi Berbasis Nuansa Sekolah
- Emosi Moral dan Empati pada Pelaku Perundungan-siber
- Peran Iklim Sekolah terhadap Perundungan
- Harga Diri Seksual, Kompulsivitas Seksual, dan Perilaku Seks Berisiko pada Orang dengan HIV/AIDS
- Penerapan Manajemen Stres Berkelompok dalam Menurunkan Stres pada Lanjut Usia Berpenyakit Kronis
- Peran Efikasi Diri, Pola Asuh Otoritatif, dan Motivasi Berprestasi terhadap Kematangan Karir
- Terapi Senam Otak untuk Menstimulasi Kemampuan Memori Jangka Pendek pada Anak Autis
- Stop Ableism: Reduksi Stigma kepada Penyandang Disabilitas melalui Intervensi Bias Implisit
- General Health Questionnaire-12 (GHQ-12) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Penyesuaian
- Eksplorasi Gaya Respons Ekstrem dalam Mengisi Kuesioner
- PERBEDAAN ACADEMIC SELF EFFICACY DITINJAU DARI JENIS GOAL ORIENTATION
- HUBUNGAN ANTARA KESESAKAN DENGAN PRIVASI PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN
- PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER
- PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU SLB DI KOTA PADANG
- Perbedaan Kesuksesan Karir Subjektif Berdasarkan Tipe Orientasi Karir Pada Karyawan Middle Level Career Di Jakarta
- Peran Budaya Organisasi Dalam Memoderasi Keterlibatan Kerja Dan Perilaku Kewargaorganisasian Pada Karyawan Non-Dosen
- Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Wanita Dewasa Muda Terhadap Kanker Leher Rahim
- Prasangka Mahasiswa Papua Pada Etnis Jawa Di Kota Malang
- PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA PADA KELUARGA JAWA YANG BERGAMA ISLAM
- KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS REMAJA DI SEKOLAH
- Hubungan Antara Dimensi Kepribadian Big Five Dengan Perilaku Makan Pada Mahasiswa UIN Suska Riau Di Pekanbaru Riau