COPARENTING PADA KELUARGA MUSLIM
Abstract: Keluarga merupakan
bagian terkecil dari sebuah komunitas masyarakat. Dalam keluarga, minimal
terdapat ayah, ibu dan anak. Perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh berbagai
hal, antara lain perbedaan keluarga dan pengasuhan (parenting). Saat ini, fokus
dan perhatian orangtua tidak lagi tertuju ke rumah, walaupun dengan alasan yang
berbeda-beda. Salah satu alasannya adalah karena ayah dan ibu sama-sama
bekerja. Pengasuhan anak yang sedang berkembang dewasa ini adalah dengan
coparenting, dimana orangtua bekerja bersama-sama dalam membesarkan anak.
Kerjasama suami-istri dalam hal ini berperan sebagai orangtua dalam hal
pengasuhan anak ini dalam agama Islam dekat kepada istilah ta’awuun. Tujuan
utama penelitian ini adalah untuk memahami coparenting yang dilakukan oleh
orangtua muslim yang sama-sama bekerja/double- earner family. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif. Informan penelitian berjumlah 5 pasang dan
merupakan pasangan muslim yang sama-sama bekerja serta terdapat variabilitas
informan penelitian berdasarkan tempat bekerjanya serta ada tidaknya pembantu
pengasuh dalam keluarga tersebut. Data diperoleh dengan wawancara dan observasi
checklist pada anak. Data kemudian diolah dengan menggunakan analisis tema.
Hasil yang dapat diperoleh antara lain mengenai latar belakang pengasuhan yang
diterima oleh orangtua yang mempengaruhi pengasuhan anak, coparenting yang
terjadi serta pemahaman mengenai perkembangan anak. Ibu menjadi peran utama
dalam pengasuhan anak. Meskipun begitu, pembagian tugas pengasuhan dilakukan
sewajarnya, dibiarkan berjalan dengan sendirinya dan ada sikap saling menyadari
kesibukan satu sama lain. Pembagian peran pengasuhan anak didasarkan pada siapa
yang lebih memiliki kelonggaran waktu untuk membantu pengasuhan.
Penulis: Khotimatun Na’imah
Kode Jurnal: jppsikologikepribadiandd090039