Gambaran Subjective Well-Being pada Wanita Usia Dewasa Madya yang Hidup Melajang
Abstract: Usia dewasa madya
tidak lagi memasuki tahapan perkembangan memilih pasangan hidup dan membina
keluarga, melainkan menghadapi peran sebagai individu produktif dan kreatif,
baik sebagai orang tua, pekerja, suami/istri. Wanita usia dewasa madya yang
masih melajang memiliki konsekuensi yang harus dihadapi, seperti kesepian,
kekhawatiran, dan emosi negatif lainnya. Padahal penting bagi wanita usia
dewasa madya untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan dalam menjalani tugas
perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran
subjective well-being pada wanita usia dewasa madya yang hidup melajang.
Subjective well-being adalah suatu evaluasi positif individu secara afektif dan
kognitif terhadap pengalaman hidupnya. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif melalui wawancara dan observasi dengan tiga informan. Kriteria
informan penelitian ini adalah wanita usia dewasa madya dengan status hidup
lajang (belum menikah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran subjective
well-being dapat terlihat dari evaluasi positif kehidupan sebagai lajang, yaitu
kebahagiaan, kepuasan hidup, cara menikmati perjalanan hidup, dan harapan
keajaiban mendapatkan jodoh. Dukungan sosial, spiritualitas, dan hubungan
interpersonal turut merupakan faktor protektif yang mempengaruhi informan untuk
dapat memberikan evaluasi positif terhadap kehidupannya. Faktor resiko yang
menurunkan evaluasi hidup secara positif adalah pemikiran dan perasaan negatif,
kondisi tidak bekerja, dan keinginan yang belum tercapai.
Penulis: Indira Mustika
Tandiono, Jaka Santosa Sudagijono
Kode Jurnal: jppsikologikepribadiandd160055