HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS DZIKIR DENGAN OPTIMISME KESEMBUHAN PADA PECANDU NARKOBA DI PONDOK REHABILITASI

Abstrak: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran intensitas dzikir, mengetahui gambaran optimisme kesembuhan dan menguji hubungan antara intensitas dzikir dengan optimisme kesembuhan pada pecandu narkoba di pondok rehabilitasi. Populasi penelitian ini adalah pecandu narkoba di Pondok Remaja Inabah, Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 orang. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan dua skala, yaitu skala intensitas dzikir dan skala optimisme kesembuhan. Skala intensitas dzikir yang digunakan terdiri dari 29 aitem, dengan koefisien validitas berkisar antara 0,287 sampai dengan 0,708 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,745. Sedangkan skala optimisme kesembuhan yang digunakan terdiri dari 29 aitem, dengan koefisien validitas berkisar 0,298 sampai dengan 0,702 dan reliabilitas berkisar 0,793. Hasil penelitian menunjukan bahwa optimisme kesembuhan pada kategori sangat tinggi dengan aspek yang menonjol yaitu personalization. Intesitas dzikir pada pecandu narkoba berada pada kategori sangat tinggi, dengan aspek yang menonjol yaitu enjoying. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa koefisien korelasi (r) intensitas dzikir dan optimisme kesembuhan pada pengguna narkoba sebesar 0,601 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p < 0,01). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara intensitas dzikir dan optimisme kesembuhan pada pecandu narkoba”. Disimpulkan bahwa jika intensitas dzikirnya tinggi maka tingkat optimisme kesembuhannya akan tinggi dan sebaliknya jika tingkat optimisme kesembuhannya rendah maka optimisme kesembuhannya akan rendah pula. Bagi peneliti selanjutnya, hendak meneliti maupun mengembangkan penelitian sejenis untuk dapat mengeksplor informasi lebih mendalam tentang intensitas dzikir, dengan metode penelitian kualitatif.
Keywords: Dzikr Intensity, healing optimism
Penulis: Mohamad Choirul Faizin
Kode Jurnal: jppsikoterapidd160007

Artikel Terkait :