HUBUNGAN SIBLING RIVALRY DENGAN REGULASI EMOSI PADA MASA KANAK AKHIR
Abstract: Regulasi emosi
adalah proses pengendalian emosi yang dilakukan secra sadar atau tidak sadar
yang bertujuan agar ekspresi emosi yang ditunjukan sesuai dengan lingkungan
disekitar. Regulasi emosi pada masa kanak akhir memberikan kontribusi bagi
perkembangan sosial dan emosional anak. Maraknya kekerasan yang dilakukan anak
tidak lain karena kemampuan regulasi emosi anak yang rendah. Rendahnya
kemampuan regulasi pada masa kanak akhir diduga disebabkan oleh sibling rivalry yang dialami oleh anak. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubugan antara sibling
rivalry dengan regulasi emosi pada masa kanak akhir. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini dilaksanakan di SD N 1
Langgar, SD N 2 Langgar, dan SD N 2 Kedarpan. Sampel penelitian berjumlah 150
orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data
penelitian diambil menggunakan skala sibling rivalry yang disusun berdasarkan teori
dari Shaffer terdiri dari 29 aitem dan skala regulasi emosi yang disusun
berdasarkan teori Gross terdiri dari 43 aitem. Skala sibling rivalry memiliki
koefisian validitas antara 0,250 hingga 0,532 dan koefisien reliabilitas
sebesar 0, 682. Skala regulasi emosi mempunyai koefisien validitas antara 0,206
hingga 0,478 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,728. Metode analisis data yang digunakan adalah
korelasi Pearson yang dikerjakan dengan bantuan software statistik. Penelitian
ini menghasilkan koefisien r = -0,169 dengan p = 0,038 sehingga hipotesis yang menyatakan ada
hubungan yang signifikan antara sibling rivalry dengan regulasi emosi diterima.
Koefisien korelasi menunjukan tanda negatif sehingga arah korelasi keduanya
negaitif. Artinya semakinn tinggi sibling rivalry maka semakin rendah regulasi
emosi. Hasil analisis dan pengolahan data menunjukan bahwa sibling rivalry pada
responden penelitian tergolong pada kategori tinggi dengan persentase sebesar
59,34% berada pada kategori tinggi, 27,33% pada kategori sedang, 8% berada pada
kategori sangat tinggi, dan 5,33% berada pada kategori rendah. Sedangkan tidak
ada responden yang berada pada kategori sangat rendah. Pada gambaran umum
regulasi emosi responden berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar
51,33%, 38%pada kategori tinggi,dan 10,67% berada pada kategori sangat tinggi,
sedangkan tidak ada responden yang berada pada kategori rendah ataupun sangat
rendah.
Penulis: Indah Kurnia Eka
Saputri, sugiariyanti
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan160033