INTERNALISASI NILAI TOLERANSI MELALUI MODEL TELLING STORY PADA PEMBELAJARAN PKN UNTUK MENGATASI MASALAH TAWURAN (STUDI KASUS TAWURAN PELAJAR SEKOLAH MENENGAH DI SUKABUMI)
Abstrak: Kenakalan remaja
seperti tawuran telah membuat resah masyarakat. Bentuk kenakalan tersebut
merupakan ungkapan diri pelajar yang diakibatkan konflik diri. Telling story merupakan
salah satu model dalam pembelajaran yang kemudian diujicobakan dalam mata
pelajaran PKn, sebagai salah satu cara untuk menangani kasus tawuran pelajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis tentang internalisasi
nilai toleransi melalui model telling story pada pembelajaran PKn untuk
mengatasi masalah tawuran. Pendekatan yang digunakan untuk mengungkap
permasalahan-permasalahan tersebut adalah pendekatan kualitatif dan
kuantitatif, dengan metode campuran. Data-data diperoleh melalui wawancara
mendalam, observasi, studi dokumentasi, studi kepustakaan, dan uji coba model
pembelajaran telling story. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) faktor
utama penyebab terjadinya tawuran antar pelajar di Sukabumi adalah adanya
sistem balas dendam yang turun temurun dan dilestarikan kepada generasi
berikutnya, sehingga tawuran bagi mereka merupakan panggilan jiwa dan
solidaritas terhadap temannya yang telah dianiaya. Tawuran terjadi sebagian
besar diakibatkan oleh hal-hal sepele, yang sebetulnya hal tersebut bukan untuk
dijadikan masalah besar. Maka dari itu, nilai toleransi mutlak untuk ditanamkan
kepada para pelajar, khususnya mereka yang terlibat dalam tawuran; (2) Model
telling story pada PKn untuk peserta didik sangat berpengaruh, terutama dalam
pembentukan sikap nilai toleransi peserta didik. Peserta didik diajak untuk
memutuskan segala permasalahan yang ada pada diri mereka, menurut pemikiran dan
pendapat dari orang yang berpengetahuan dan berpengalaman yaitu dari guru.
Penulis: Julianti
Kode Jurnal: jppendidikandd131542