Kemampuan Penguasaan Materi Pelajaran Guru SMA/MA Berdasarkan Hasil Ujian Nasional Rendah
Abstrak: Tujuan penelitian ini
yaitu untuk: 1) menganalisis penguasaan materi program studi IPA dan IPS guru
SMA/MA yang mengajar mata pelajaran yang diuijikan dalam UN; 2)
mengidentifikasi kualifikasi pendidikan guru IPA dan IPS di SMA/MA yang
mengampu mata pelajaran yang diikutsertakan dalam UN; 3) mengidentifikasi guru
yang mengajar sesuai dan yang mismatch terhadap kewenangan mengajar,
keikutsertaan guru dalam kegiatan MGMP, dan keikutsertaan guru dalam pelatihan
bidang studi serta status kepegawaiannya. Populasi penelitian ini, yaitu guru
SMA/MA di 100 kabupaten/kota dari 21 provinsi. Jumlah sekolah sampel sebanyak
10 sekolah pada setiap kabupaten/kota dengan kriteria sekolah: a) tingkat
kelulusan kurang dari 80%; b) nilai rata-rata kurang dari 6,5, dan c) jumlah
siswa minimal 300 siswa. Sampel penelitian terpilih, yaitu guru kelas XII
SMA/MA program studi IPA dan IPS yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Ekonomi. Instrumen yang
digunakan berupa tes Ujian Nasional dan angket. Hasil penelitian menunjukkan:
1) kompetensi penguasaan materi pelajaran pada program IPA nilai terendah
Biologi (20,77) dan tertinggi Bahasa Indonesia (92,00); pada program IPS nilai
terendah Matematika (33,33) dan tertinggi Bahasa Indonesia (82,00; 2) 90% guru
SMA/MA berpendidikan D4/S1, 6% S2; 1% D1/D2, dan 3% D3; sebanyak 87% guru
mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan. Keikutsertaan guru SMA/MA
mengikuti pelatihan: 6% guru pernah mengikuti pelatihan (lebih dari 4 kali),
13% (3-4 kali), 43% (1-2 kali), dan 38% guru SMA/MA tidak pernah mengikuti
pelatihan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan. Sebanyak 14% guru
SMA/MA menyatakan selalu mengikuti kegiatan MGMP, 24% sering megikuti, dan 29%
jarang, serta 33% guru SMA/MA menyatakan tidak pernah mengikuti kegiatan MGMP;
3) 60% status kepegawaian guru di sebagai PNS, 26% guru honorer, 9% guru tetap
yayasan/guru bantu, dan sebanyak 5% guru masih CPNS.
Penulis: Fahmi
Kode Jurnal: jppendidikandd131655