KOPING TERHADAP STRES PADA MAHASISWA LUAR JAWA YANG MENGALAMI CULTURE SHOCK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Abstract: Mahasiswa yang
memilih kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta berasal dari berbagai
daerah di Indonesia dan memiliki karakteristik sosial budaya yang sangat
heterogen, yang tentu saja berbeda dengan sosial budaya kota Solo.
Perbedaan-perbedaan antara kondisi di daerah asal dengan di daerah baru dapat
memunculkan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi seorang mahasiswa pendatang.
Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan skala Culture Shock
untuk screening atau menentukan bahwa mahasiswa tersebut mengalami culture
shock. Pengambilan data dilakukan dengan skala untuk menentukan informan,
kemudian wawancara dan observasi. Kemudian akan diambil enam orang informan
dari 78 orang yang dijadikan sampel dengan karakteristik: a) usia minimal 18
tahun (dewasa), b) mahasiswa laki-laki atau perempuan, c) kuliah di Universitas
Muhammadiyah Surakarta semester awal (semester dua), d) berasal dari luar Jawa,
e) belum pernah tinggal di Jawa sebelum kuliah, f) sejak awal masuk kuliah
tinggal di sekitar kampus (tidak tinggal di rumah saudara). Hasilnya ada 13
bentuk koping yang dilakukan mahasiswa luar Jawa untuk mengatasi culture shock
yaitu: (a) mencari dukungan sosial, (b) penerimaan terhadap perbedaan, (c)
keaktifan diri, (d) kontrol diri, (e) mencari hiburan, (f) tidakan
instrumental, (g) religiusitas, (h) negosiasi, (i) pengurangan beban masalah,
(j) harapan, (k) penghindaran terhadap masalah, (l) putus asa, (m) koping
individual tidak efektif.
Penulis: Erni Khoirun Niam
Kode Jurnal: jppsikologikepribadiandd090041