Mendamaikan Sains dan Agama: Mempertimbangkan Teori Harun Nasution

Abstrak: Pengembangan ilmu di perguruan tinggi Islam membutuhkan landasan filosofis, ontologis, epistemologis, dan aksiologis yang kuat. Perumusan basis epistemologistak bisa ditawar-tawar lagi. Jika menengok pada pemikiran Harun Nasution, maka dapat dikatakan bahwa “Sumber agama adalah wahyu dan sumber ilmu pengetahuan adalah hukum alam ciptaan Tuhan yaitu sunnatullah”. Sedangkan keduanya berasal dari sumber yang satu, yakni Allah. Maka antara keduanya, wahyu dan sunnatullah, tak bisa diadakan pertentangan. Ayat al-kawniyahdalam Al-Qur’an telah mendorong ulama-ulama Islam zaman klasik untuk mempelajari dan meneliti alam sekitar.
Implikasi dari teori seperti ini adalah bahwa tidak dibutuhkan metodologi khusus untuk mengembangkan ilmu seperti saat ini. Lebih lanjut Harun mengatakan, “karena Islam merupakan agama dan kebudayaan, dan kebudayaan di dalamnya lebih banyak dari pada agama, mungkin tidak perlu suatu metode penelitian yang berlainan dengan metode penelitian yang biasa digunakan”.
Kata Kunci: Epistemologi, Metodologi, Sunnatullah
Penulis: Wedra Aprison
Kode Jurnal: jppendidikandd151771

Artikel Terkait :