MODEL PENDIDIKAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL ORIENTASI BUDAYA LOKAL UNTUK PENINGKATAN MUTU LAYANAN BELAJAR

ABSTRACT: Permasalahan penelitian ini berangkat dari kurangnya profesionalitas pengelolaan pembelajaran pendidikan luar sekolah khususnya penyelengaraan pendidikan keaksaraan fungsional. Tingginya angka drop out, dan kembalinya warga belajar menjadi buta aksara, kekurangan sarana prasaran dan ketidak sesuaian antara kebutuhan program pembelajaran dengan kebutuhan warga belajar adalah persoalan yang sangat menarik untuk dikaji secara mendalam.
Untuk itulah penelitian ini mencoba mengkaji permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pembelajaran keaksaraan fungsional yang berdasarkan pada analisis bahan ajar, analisis strategi pembelajaran dan analisis evaluasi pembelajaran,  ketiga variabel itu dicoba dianalisis dengan mutu layanan yang diperoleh dan diinginkan warga belajar, dua hal yang menjadi pijakan dalam memahami mutu layanan adalah kepuasan warga belajar dan kompetensi yang dihasilkan warga belajar.
Hasil kajian dan pembahasan hasil penelitin, dapat disimpulkan beberapa hal diantaranya adalah: 1) Program pendidikan keaksaraan fungsional dalam penyelenggaraan dan pengelolaan proses pembelajarannya perlu memperhatikan berbagai faktor di antaranya adalah; budaya lokal di mana warga belajar berada, kebutuhan warga belajar dan keterampilan yang secara fungsional dibutuhkan warga belajar dalam kehidupan sehari-hari. 2) Beberapa faktor yang secara khusus dapat dimatai dari hasil studi ini meliputi, bahan ajar, strategi pembelajaran evaluasi pembelajaran. 3) Model yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah akademik, karena mengikuti beberapa persyaratan yang diwajibkan dari sebuah penyusunan konsep model sampai penerapan dan evaluasinya.
Kata Kunci: Keaksaraan Fugsional, Budaya Lokal, Belajar
Penulis: Yanti Shantini
Kode Jurnal: jppendidikandd100268

Artikel Terkait :

Jp Pendidikan dd 2010