MODEL PROGRAM PENDIDIKAN GURU VOKASIONAL BERBASIS KEDAERAHAN DAN INTEGRATIF
ABSTRACT: Perubahan orientasi
dan paradigma pendidikan yang memberi ruang dan kesempatan pada pendidikan
vokasi berkembang di Indonesia, memunculkan masalah yang serius pada penyediaan
guru, relevansi dan kualitas pendidikan. Penyediaan guru yang relevan tidak
serta merta dapat disiapkan LPTK yang ada di daerah dimaksud. Otonomi daerah
mendorong pula pembangunan berbagai SMK baru yang berdasarkan kebutuhan dan
kearifan local yang pada akhirnya memunculkan masalah kekurangan guru yang
relevan. Disisi lain implementasi pendidikan vokasi masih belum terencana
dengan baik dan masih cenderung parsial sehingga perlunya kesamaan persepsi dalam
pengembangan pendidikan guru vokasional. Sekolah-sekolah yang dikembangkan di
beberapa kabupaten kota di Sulawesi Utara memiliki jenis vokasi yang sangat
variatif dan tidak dimiliki oleh Fatek, bahkan Unima sebagai LPTK yang diberi
wewenang dalam pendidikan guru vokasi. Pada kasus dalam amatan penulis ada
sebuah SMK di daerah Bolaang Mongondow, yang membuka kejuruan Teknik Komputer
Jaringan (TKJ), akuntansi, pertanian dan keperawatan. Untuk itu dibutuhkan
suatu model program pendidikan guru vokasional berbasis kedaerahan, sesuai
kebutuhan dan diselenggarakan secara integratif.
Penulis: Billy M.H. Kilis
Kode Jurnal: jppendidikandd143188