PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA PADA KELUARGA JAWA YANG BERGAMA ISLAM
Abstrak: Remaja merupakan masa
dimana konsep diri dikembangkan. Konsep diri dipengaruhi oleh pengalaman dan
lingkungan sosial dimana individu tinggal, termasuk kebudayaan dan agama yang
dianut oleh keluarga. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran
dukungan keluarga dan mendeskripsikan bentuk-bentuk dukungan keluarga dalam
pembentukan konsep diri remaja dengan latar belakang keluarga Jawa yang
beragama Islam. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, menggunakan 80
orang siswa. Karakteristik sampel yaitu berusia 10-14 tahun atau setingkat
dengan pendidikan SMP, memiliki orang tua lengkap, beragama Islam dan orang
asli Jawa yang tinggal di Surakarta. Alat pengumpul data yang digunakan adalah
kuesioner terbuka dan wawancara sebagai data pendukung. Analisa data
menggunakan teknik deskriptif. Disimpulkan bahwa remaja dengan konsep diri yang
baik memiliki keluarga dengan komunikasi yang baik, terbuka dan kedekatan
hubungan antar semua anggota keluarga, selain itu orang tua senantiasa
memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil, dalam bentuk perhatian,
motivasi dan nasehat. Selain itu ajaran agama islam dan nilai Jawa yang baik
juga diajarkan untuk mendukung berkembang konsep diri yang baik pada remaja.
Penulis: Marliana Eka Saputri,
Moordiningsih
Kode Jurnal: jppsikologikepribadiandd160065

Artikel Terkait :
Jp Psikologi Kepribadian dd 2016
- Kebermaknaan Hidup Individu Dengan Gangguan Skizotipal Yang Memiliki Konsep Diri Indigo
- Peranan Kepuasan Kebutuhan Dasar Psikologis dan Orientasi Tujuan Mastery Approach terhadap Belajar Berdasar Regulasi Diri
- Mahasiswa dan Internet: Dua Sisi Mata Uang? Problematic Internet Use pada Mahasiswa
- Perundungan Reaktif di Sekolah Dasar dan Intervensi Berbasis Nuansa Sekolah
- Emosi Moral dan Empati pada Pelaku Perundungan-siber
- Peran Iklim Sekolah terhadap Perundungan
- Harga Diri Seksual, Kompulsivitas Seksual, dan Perilaku Seks Berisiko pada Orang dengan HIV/AIDS
- Penerapan Manajemen Stres Berkelompok dalam Menurunkan Stres pada Lanjut Usia Berpenyakit Kronis
- Peran Efikasi Diri, Pola Asuh Otoritatif, dan Motivasi Berprestasi terhadap Kematangan Karir
- Terapi Senam Otak untuk Menstimulasi Kemampuan Memori Jangka Pendek pada Anak Autis
- Stop Ableism: Reduksi Stigma kepada Penyandang Disabilitas melalui Intervensi Bias Implisit
- General Health Questionnaire-12 (GHQ-12) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Penyesuaian
- Eksplorasi Gaya Respons Ekstrem dalam Mengisi Kuesioner
- PERBEDAAN ACADEMIC SELF EFFICACY DITINJAU DARI JENIS GOAL ORIENTATION
- HUBUNGAN ANTARA KESESAKAN DENGAN PRIVASI PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN
- APAKAH ORANG MISKIN TIDAK BAHAGIA? STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KEBAHAGIAAN DI DUSUN DELIKSARI
- PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER
- PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU SLB DI KOTA PADANG
- Perbedaan Kesuksesan Karir Subjektif Berdasarkan Tipe Orientasi Karir Pada Karyawan Middle Level Career Di Jakarta
- Peran Budaya Organisasi Dalam Memoderasi Keterlibatan Kerja Dan Perilaku Kewargaorganisasian Pada Karyawan Non-Dosen
- Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Wanita Dewasa Muda Terhadap Kanker Leher Rahim
- Prasangka Mahasiswa Papua Pada Etnis Jawa Di Kota Malang
- KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS REMAJA DI SEKOLAH
- Hubungan Antara Dimensi Kepribadian Big Five Dengan Perilaku Makan Pada Mahasiswa UIN Suska Riau Di Pekanbaru Riau