Pengembangan Paradigma Integrasi Ilmu: Harmonisasi Islam dan Sains dalam Pendidikan

Abstrak: Paham sekulerisme yang memisahkan agama dari aspek keduniaan, termasuk sains dan ilmu pengetahuan, yang muncul dan diterapkan di Barat ternyatamenampilkan diri sebagai wajah yang berbeda ketika diterapkan di dunia Islam. DiBarat, sekulerisme menjadi alasan untuk mengembangbiakkan sains. Sedangkan, di dunia Islam, sekulerisme justru memicu lahirnya dikotomi ilmu yang berujung pada pengabaian terhadap sains. Pada gilirannya, praktik dikotomi ilmu ini justru menjadi penyebab keterpurukan peradaban Islam. Masyarakat muslim memilikikultur sejarah yang berbeda dengan Barat. Dalam sejarahnya, Islam justru menjadi pendorong utama kemajuan sains pada masa keemasannya. Hal ini berbeda dengansejarah Barat yang diwarnai dengan ketegangan antara sains dan agama. Olehkarenanya, pendidikan Islam harus dikembangkan sesuai dengan kulturnya yangintegratif dan tidak dikotomik. Sebab, agama dan sains dalam Islam adalah sebuah kesatuan. Epistemologi pendidikan Islam dibangun dengan menjadikan sains dan ilmu-ilmu pengetahuan sebagai bagian dari pilar-pilar penyangganya.
Kata Kunci: Sekulerisme, Pendidikan Islam, Integrasi Ilmu
Penulis: Fahri Hidayat
Kode Jurnal: jppendidikandd151770

Artikel Terkait :