PENGUATAN OTONOMI GURU DI BAWAH TEKANAN DOMINASI PENGUASA DAERAH
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan menjelaskan penguatan otonomi guru di bawah dominasi penguasa daerah.
Pendekatan penelitian adalah kualitatif fenomenologis dengan lokasi di
Kabupaten Bantul. Subjek sebanyak 37 orang dipilih secara purposive.
Pengumpulan data lewat angket terbuka, wawancara mendalam, dan kajian dokumen,
serta trianggulasi melalui metode dan sumber, diskusi ahli, dan penjelasan
banding. Analisis data dilakukan secara kualitatif fenomenologis. Temuan
penelitian sebagai berikut. Pertama, penguatan otonomi menurut pandangan guru
merupakan upaya menguatkan kualifikasi akademik dan kompetensi. Guru yang
otonom adalah guru yang tidak terombang-ambing oleh kepentingan politik. Puncak
penguatan otonomi guru adalah diperolehnya karakter dan kedaulatan. Kedua,
terdapat politisasi guru oleh penguasa daerah melalui ‘praktik terselubung’
untuk ‘meraih dukungan’ dan berujung pada bargaining politik dan sharing
kekuasaan. Ketiga, ada dua bentuk politik dominasi penguasa terhadap guru,
yaitu melalui ‘politik kooptasi’dan ‘politik pengambilan hati’. Keempat,
politik kooptasi berimplikasi negatif pada melemahnya sikap kritis guru,
sedangkan politik pengambilan hati berimplikasi positif pada meningkatnya
jumlah guru dalam studi lanjut dan meningkatnya kesejahteraan guru.
Penulis: Arif Rohman
Kode Jurnal: jppendidikandd143343