PENOLAKAN SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Abstract: Berangkat sekolah biasanya merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi kebanyakan anak – anak, namun tidak semua anak merasakan hal yang sama. Bahkan terdapat beberapa anak yang tidak dapat menikmati aktivitas bersekolah dengan baik, sebagian ada yang menolak untuk pergi ke sekolah dengan berbagai macam alasan, ada juga yang memperlihatkan ketakutan, cemas, dan bahkan panik jika harus pergi ke sekolah (school refusal). Pada siswa Sekolah Dasar (SD) kecenderungan perilaku untuk tidak hadir di sekolah disertai dengan ketakutan yang tidak irasional (emosi yang tinggi, seperti menangis, temper tantrum, atau keluhankeluhan fisik seperti sakit perut, pusing, mual,dan lain sebagainya) dan terjadi dengan periode dan alasan yang bervariasi yang berlangsung secara konsisten, dan dipengaruhi oleh beberapa penyebab. Penelitian ini bertujuan mengungkap gambaran penolakan sekolah pada siswa SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan tes psikologis. Data dianalisis melalui tiga tahapan yaitu : reduksi data, display data dan kesimpulan. Penelitian ini melibatkan satu subjek sebagai narasumber utama dan empat subjek narasumber sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penolakan sekolah yang dilakukan berawal dari perubahan kondisi keluarga karena ayah meninggal, dan sejak saat itu subjek mulai menunjukkan perilaku yang negatif salah satunya adalah melakukan penolakan sekolah. Penolakan sekolah yang dilakukan subjek termasuk dalam tingkat kategori Chronic school refusal behavior, yaitu penolakan sekolah yang berlangsung lebih dari satu tahun.
Keywords: Penolakan Sekolah
Penulis: Armytalia Nur Pipit HS, Rulita Hendriyani
Kode Jurnal: jppsikologiperkembangan160028

Artikel Terkait :