Peran Budaya Organisasi Dalam Memoderasi Keterlibatan Kerja Dan Perilaku Kewargaorganisasian Pada Karyawan Non-Dosen
Abstrak: Perilaku
kewargaorganisasian saat ini menjadi pembicaraan yang tetap menarik untuk
dikaji karena maju dan berkembangnya sebuah organisasi tidak bisa dilepaskan dengan
masalah perilaku kewargaorganisasian
anggota di dalamnya. Organisasi yang sukses harus didukung oleh semangat dan
kinerja yang bagus dari segenap anggota yang menjadi bagian dalam sebuah
organisasi. Namun sayangnya tidak semua organisasi didukung oleh adanya
perilaku kewargaorganisasian yang dianut oleh segenap orang-orang yang
tinggal di dalamnya
sehingga mempengaruhi organisasi dalam menggapai visi dan misinya. Dalam
penelitian ini, masalah yang dibahas dibatasi pada keterlibatan kerja yang
mempunyai pengaruh terhadap perilaku kewargaorganisasian yang diperkuat dengan
variabel moderasi. Hipotesis penelitian ini
adalah budaya organisasi
dapat memperkuat hubungan keterlibatan kerja terhadap perilaku
kewargaorganisasian dengan pendekatan uji regresi berganda. Terdapat kontribusi
signifikan dari keterlibatan kerja karyawan
terhadap perilaku kewargaorganisasian
dengan sumbangan efektif sebesar 34,3%. Budaya organisasi juga memberi
kontribusi signifikan terhadap perilaku
kewargaorganisasian dengan sumbangan efektif sebesar 46%. Demikian juga dengan
variabel moderator memberikan kontribusi signifikan terhadap
perilaku kewargaorganisasian dengan
sumbangan efektif sebesar 48.2 %. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa budaya organisasi mempunyai peran penting dalam
mempengaruhi perilaku kewargaorganisasian yang diperkuat oleh peran
keterlibatan kerja.
Penulis: Firman Alamsyah, Ario
Buntaran
Kode Jurnal: jppsikologikepribadiandd160068

Artikel Terkait :
Jp Psikologi Kepribadian dd 2016
- Kebermaknaan Hidup Individu Dengan Gangguan Skizotipal Yang Memiliki Konsep Diri Indigo
- Peranan Kepuasan Kebutuhan Dasar Psikologis dan Orientasi Tujuan Mastery Approach terhadap Belajar Berdasar Regulasi Diri
- Mahasiswa dan Internet: Dua Sisi Mata Uang? Problematic Internet Use pada Mahasiswa
- Perundungan Reaktif di Sekolah Dasar dan Intervensi Berbasis Nuansa Sekolah
- Emosi Moral dan Empati pada Pelaku Perundungan-siber
- Peran Iklim Sekolah terhadap Perundungan
- Harga Diri Seksual, Kompulsivitas Seksual, dan Perilaku Seks Berisiko pada Orang dengan HIV/AIDS
- Penerapan Manajemen Stres Berkelompok dalam Menurunkan Stres pada Lanjut Usia Berpenyakit Kronis
- Peran Efikasi Diri, Pola Asuh Otoritatif, dan Motivasi Berprestasi terhadap Kematangan Karir
- Terapi Senam Otak untuk Menstimulasi Kemampuan Memori Jangka Pendek pada Anak Autis
- Stop Ableism: Reduksi Stigma kepada Penyandang Disabilitas melalui Intervensi Bias Implisit
- General Health Questionnaire-12 (GHQ-12) sebagai Instrumen Skrining Gangguan Penyesuaian
- Eksplorasi Gaya Respons Ekstrem dalam Mengisi Kuesioner
- PERBEDAAN ACADEMIC SELF EFFICACY DITINJAU DARI JENIS GOAL ORIENTATION
- HUBUNGAN ANTARA KESESAKAN DENGAN PRIVASI PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN
- APAKAH ORANG MISKIN TIDAK BAHAGIA? STUDI FENOMENOLOGI TENTANG KEBAHAGIAAN DI DUSUN DELIKSARI
- PERBEDAAN KOMPETENSI SOSIAL SISWA BOARDING SCHOOL DAN SISWA SEKOLAH UMUM REGULER
- PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING PADA GURU SLB DI KOTA PADANG
- Perbedaan Kesuksesan Karir Subjektif Berdasarkan Tipe Orientasi Karir Pada Karyawan Middle Level Career Di Jakarta
- Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Wanita Dewasa Muda Terhadap Kanker Leher Rahim
- Prasangka Mahasiswa Papua Pada Etnis Jawa Di Kota Malang
- PEMBENTUKAN KONSEP DIRI REMAJA PADA KELUARGA JAWA YANG BERGAMA ISLAM
- KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS REMAJA DI SEKOLAH
- Hubungan Antara Dimensi Kepribadian Big Five Dengan Perilaku Makan Pada Mahasiswa UIN Suska Riau Di Pekanbaru Riau