STUDI KASUS MENGENAI SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA DALAM MASA EMERGING ADULTHOOD YANG ORANG TUANYA BERCERAI

Abstract: Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran dinamika subjective well-being pada remaja dalam masa emerging adulthood yang orang tuanya bercerai. Rancangan yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini menggunakan dua kasus, dengan karakteristik bahwa perceraian orang tua terjadiketika remaja berada pada rentang usia sekolah dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam. Kerangka wawancara dibuat oleh peneliti berdasarkan teori subjective well-being dari Ed Diener dan Robert Biswas-Diener (2008). Kredibilitas dari penelitian ini ditingkatkan dengan menggunakan triangulasi data. Berdasarkan hasil pengolahan data  dengan menggunakan mixed methods content analysis, diperoleh gambaran dinamika subjective well-being dilihat dari aspek dan faktor yang memengaruhinya. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah bahwa saat ini remaja dalam masa emerging adulthood yang orang tuanya bercerai dapat dikatakan cenderung bahagia (subjective well-being). Agama, pendapatan, relasi sosial, dan tujuan hidup merupakan faktor penting yang memengaruhi tercapainya subjective well-being. Peneliti mengajukan saran agar peneliti selanjutnya melakukan penelitian kepada subjek dengan jenis kelamin yang berbeda.
 Kata-kata kunci: Subjective well-being, remaja emerging adulthood, orang tuanya bercerai
Penulis: Elia Lady Hioeliani, Carolina Nitimihardjo, Tery Setiawan
Kode Jurnal: jppsikologisosialdd150060

Artikel Terkait :