Transformasi Pendidikan Agama dan Sains Dikotomik ke Pendidikan Nondikotomik

Abstrak: Masyarakat modern mengalami kehampaan spiritual, hal ini disebabkan oleh pemikiran dikotomis antara agama dan sains. Oleh karena itu, penting dilakukan transformasi dari pemahaman dan pendidikan dikotomis ke nondikotomis. Upaya inidapat dijadikan salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan sistem pendidikan dan sistem kehidupan dikotomis. Beberapa kelebihan nondikotomik bagi sistem pendidikan dan sistem kehidupan adalah terwujudnya: integrasi, interkoneksi, holistik, terpadu, komprehensif, satu sistem, satu kesatuan, kokoh, kuat, kolektif, religius, humanis, damai, akrab, rendah hati, tuntas, kerja keras, kerja cerdas, kerja kualitas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas, sedangkan kelemahan dikotomi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara mengakibatkan beberapa hal: pemisahan, berdiri sendiri-sendiri, parsial, tidak utuh, terbagi-bagi, terkotak-kotak,bercerai berai, runtuh, lemah, individual, sekuler, radikal, anarkis, angkuh, sombong, tidak tuntas, cepat loyo, cepat menyerah, asal-asalan, hasilnya tidak utuh, keakuan serta keputusasaan. Dengan demikian pendidikan agama dan sains nondikotomik sesuai dengan prinsip dasar teologis-dogmatis dan filosofis-metodologis.
Kata Kunci: Pendidikan Agama dan Sains, Dikotomik, Nondikotomik
Penulis: Maksudin
Kode Jurnal: jppendidikandd151769

Artikel Terkait :