Diversitas Aves Diurnal di Agroforestry, Hutan Sekunder, dan Pemukiman Masyarakat sekitar Rowo Bayu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi

Abstract: Wana Wisata Rowo Bayu merupakan objek wisata alam, sejarah, maupun religi yang terletak di kaki Gunung Ijen Kawasan hutan songgon, Dusun Sambung Rejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Selain sebagai objek wisata Wana Wisata Rawa Bayu juga menjadi lokasi Konservasi flora dan fauna. Salah satunya adalah burung. Burung memiliki kekhususan, karena kemampuannya untuk terbang jauh. Kemampuan ini mempengaruhi distribusi burung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi struktur komunitas burung yang terdapat pada daerah agroforestry, hutan sekunder, dan pemukiman masyarakat; mengidentifikasi pengaruh alih guna lahan terhadap struktur komunitas burung; dan jenis eksploitasi di daerah Wana Wisata Rowo Bayu. Metode yang digunakan yaitu pengamatan secara langsung (visual encounter), pengamatan secara tidak langsung, dan survei sosial. Metode sampling menggunakan transect. Parameter yang diamati jumlah, jenis, waktu, panjang jalur pengamatan, luas sisi yang bisa dicover dan koordinat. Terdapat 24 jenis burung yang ditemukan. Spesies yang ditemukan di Pemukiman warga ialah 13 spesies, Agroforestry 11 spesies, Rowo Bayu sebanyak 9 spesies, dan Hutan Sekunder 12 spesies. Pada keempat area tersebut diketahui bahwa terjadi kodominansi antar spesies burung. Keempat area pengamatan terdapat hubungan kodominansi antar spesies. Burung banyak ditemui pada pagi(pukul 05.00-08.00) dan sore hari(pukul 16.00-17.00). Pada pagi hari, jenis yang banyak ditemukan ialah burung insectivora (pemakan serangga), frugivora (pemakan buah), dan granivora(pemakan biji). Pada sore hari banyak ditemukan burung karnivora dan granivora(pemakan biji). Rawa Bayu berpotensi jadi tempat wisata birdwatching karena di tempat itu ditemukan Anis Hutan dan di hutan sekunder terdapat jalur migrasi raptor.Wana Wisata Rowo Bayu merupakan objek wisata alam, sejarah, maupun religi yang terletak di kaki Gunung Ijen Kawasan hutan songgon, Dusun Sambung Rejo, Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Selain sebagai objek wisata Wana Wisata Rawa Bayu juga menjadi lokasi Konservasi flora dan fauna. Salah satunya adalah burung. Burung memiliki kekhususan, karena kemampuannya untuk terbang jauh. Kemampuan ini mempengaruhi distribusi burung. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi struktur komunitas burung yang terdapat pada daerah agroforestry, hutan sekunder, dan pemukiman masyarakat; mengidentifikasi pengaruh alih guna lahan terhadap struktur komunitas burung; dan jenis eksploitasi di daerah Wana Wisata Rowo Bayu. Metode yang digunakan yaitu pengamatan secara langsung (visual encounter), pengamatan secara tidak langsung, dan survei sosial. Metode sampling menggunakan transect. Parameter yang diamati jumlah, jenis, waktu, panjang jalur pengamatan, luas sisi yang bisa dicover dan koordinat. Terdapat 24 jenis burung yang ditemukan. Spesies yang ditemukan di Pemukiman warga ialah 13 spesies, Agroforestry 11 spesies, Rowo Bayu sebanyak 9 spesies, dan Hutan Sekunder 12 spesies. Pada keempat area tersebut diketahui bahwa terjadi kodominansi antar spesies burung. Keempat area pengamatan terdapat hubungan kodominansi antar spesies. Burung banyak ditemui pada pagi(pukul 05.00-08.00) dan sore hari(pukul 16.00-17.00). Pada pagi hari, jenis yang banyak ditemukan ialah burung insectivora (pemakan serangga), frugivora (pemakan buah), dan granivora(pemakan biji). Pada sore hari banyak ditemukan burung karnivora dan granivora(pemakan biji). Rawa Bayu berpotensi jadi tempat wisata birdwatching karena di tempat itu ditemukan Anis Hutan dan di hutan sekunder terdapat jalur migrasi raptor.
Kata kunci: Aves, transect, Rawa Bayu, persebaran spasial, persebaran temporal
Penulis: Aulia Rahman El-Arif, Ngakan Made Suastika, Rakhmad Abinurizzaman, Endang Arisoesilaningsih
Kode Jurnal: jpbiologidd160641

Artikel Terkait :