IMPLEMENTASI KELAS BILINGUAL DI SMP NEGERI 1 BATURETNO WONOGIRI
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui : (1) Proses perumusan kelas bilingual di SMP Negeri
1 Baturetno, (2) Implementasi kelas bilingual di SMP Negeri 1 Baturetno, (3)
Faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan kelas bilingual di SMP Negeri 1
Baturetno.
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kualitatif dengan
metode deskriptif yang mempelajari masalah yang terjadi. Hasil analisis data
berupa pemaparan tentang situasi yang terjadi dan berupa narasi. Subyek dari
penelitian ini adalah wakil kepala sekolah, ketua program kelas bilingual, guru
kelas bilingual, serta siswa kelas bilingual. Metode pengumpulan data yang
digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Trianggulasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi sumber dan teknik. Instrumen
utama dalam penelitian ini adalah peneliti, dengan menggunakan pedoman
observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi. Analisis data yang
digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta penarikan
kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) Perumusan kebijakan kelas bilingual
dibuat oleh warga sekolah, khususnya guru bahasa Inggris dan kepala sekolah
atas rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten. (2) Implementasi kelas
bilingual mencakup empat hal, yaitu komunikasi, sumber daya manusia, disposisi,
dan struktur birokrasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang terjadi
antara guru dengan siswa, sekolah dengan dinas terkait, dan komunikasi yang
terjadi antar warga sekolah. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah guru dan
warga sekolah yang mendukung penyelenggaraan kelas bilingual. Disposisi yang
dimaksud yaitu dukungan dan motivasi warga sekolah dalam penyelenggaraan kelas
bilingual. Kemudian struktur birokrasi yang dimaksud adalah struktur organisasi
dalam kelas bilingual. Implementasi tersebut berjalan cukup baik, hal tersebut
terlihat dari proses pembelajaran yang menggunakan dua bahasa pengantar, yaitu
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Akan tetapi, dalam proses pembelajaran tersebut
masih terdapat guru yang mengalami kesulitan dalam penggunaan dua bahasa.
Implementasi juga berjalan baik melalui berbagai kegiatan yang khusus dilakukan
di kelas bilingual. kegiatan tersebut antara lain outbound, outting class, dan
kunjungan ke kampung Inggris, Pare, Kediri. (3) Faktor pendukung implementasi
kelas bilingual adalah semangat siswa yang tinggi, semangat guru yang tinggi,
serta sarana prasarana yang memadai. (4) Faktor penghambat implementasi kelas
bilingual adalah masih adanya guru yang kesulitan menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa pengantar.
Penulis: Tri Angga Dewi
Kode Jurnal: jppendidikandd161600