IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DI SD NEGERI PURWOREJO
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan berbasis keunggulan
lokal (PBKL) di SD Negeri Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif. Subjek
penelitian adalah Kepala Seksi Kurikulum dan Pengembangan Siswa, Bidang
Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Purworejo, Kepala Sekolah, tim pelaksana PBKL, guru dan siswa. Penelitian
dilaksanakan di SD Negeri Purworejo. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan
cara trianggulasi sumber dan metode. Teknik analisis yang digunakan adalah
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pendidikan berbasis
keunggulan di SD Negeri Purworejo diintegrasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler
dan pembelajaran pengembangan diri, dengan mengunggulkan seni tari dan seni
karawitan; Pelaksana dari pendidikan berbasiskeunggulan lokal adalah kepala
sekolah, guru, siswa, dan orang tua serta komite sekolah turut serta mendukung
pendidikan berbasis keunggulan lokal di SD Negeri Purworejo; Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal mempunyai tujuan turut serta dalam kebudayaan daerah,
menerapkan cinta tanah air sejak kecil dan pembentukan kepribadian luhur bagi
peserta didik; Evaluasi dan monitoring dilakukan setiap pembelajaran dan akhir
evaluasi pada setiap akhir tahun dengan melalui pentas seni yang dilaksanakan
di SD Negeri Purworejo; Hasil dari kebijakan ini dibuktikan dengan banyak
prestasiyang diraih oelh peserta didik baik dibidang akademik maupun
nonakademik khususnya bidang seni karawitan dan seni tari. 2) Faktor Pendukung: Partisipasi semua warga
sekolah yang berperan aktif; Sarana dan prasarana yang memadai; Memiliki
pendidik yang berkompeten pada bidang kesenian meskipun tidak mempunyai latar
belakang pendidikan seni; Komite dan orang tua yang berpartisipasi aktif
terhadap pelaksanaan; Adanya kemitraan yang baik antar sekolah dengan
masyarakat maupun pihak luar sehingga dapat memberikan kesempatan.3) Faktor
Penghambat: kurangnya jumlah guru yang memiliki kompetensi khususnya di bidang
seni karawitan, peserta didik yang kurang memiliki kesadaran berlatih secara
kontinu, efektifitas waktu pelaksanaan pembelajaran seni karawitan.
Penulis: Eksanta Ade
Margilestanti
Kode Jurnal: jppendidikandd161596