KOMBINASI PENGGUNAAN TEPUNG FESES SAPI DALAM RANSUM DAN PEMBERIAN PROBIOTIK PADA AYAM BURAS PETELUR
Abstrak: Pengembangan usaha
peternakan ayam buras mengalami kendala harga pakan yang relatif mahal. Di sisi
lain terdapat limbah (feses) sapi yang jumlahnya berlimpah dan berpotensi
sebagai sumber pakan. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui respon
pemberian feses sapi dalam ransum dan kombinasi dengan pemberian probiotik pada
ternak ayam buras petelur. Penelitian dilakukan selama 6 bulan dengan
menggunakan 240 ekor ayam buras umur 8 bulan. Penelitian menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 5 ulangan. Adapun perlakuan yang
diberikan adalah ransum sesuai dengan formula petani yang terdiri atas :
konsentrat pabrikan : 25%, jagung 40% dan dedak padi 35% (P0) dan ransum
seperti P0, dengan subtitusi dedak padi dengan feses sapi terfermentasi masing-masing
dengan level 10 % (P1), 15 % (P2) dan 20 % (P3) serta ransum seperti pada P0, P1,
P2 dan P3 yang mendapat tambahan probiotik (Bio L) masing-masing 1 cc/L air
minum (P4, P5, P6 dan P7). Parameter yang diamati meliputi : produksi telur
(Hen day), berat telur, konsumsi pakan, FCR( Feed Convertion Ratio) angka
mortalitas dan komposisi fisik telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian ransum yang mengandung feses sapi terfermentasi hingga 20% tidak
menyebabkan turunnya produksi telur maupun efisiensi pakan. Kombinasi pemberian
feses sapi terfermentasi pada level 20% dengan probiotik (Bio L) sebanyak 1
cc/L air minum menyebabkan meningkatnya produksi telur, meski tidak nyata dan
menurunkan angka FCR (Feed Convertion Ratio). Penggunaan feses sapi terfermentasi
hingga level 20% dalam ransum baik dengan maupun tanpa pemberian probiotik,
tidak berpengaruh terhadap komposisi fisik telur.
Penulis: Suprio Guntoro , A
nAk A GunG n GurAh B AdunG S ArmudA d inAtA , i W AyAn S udArmA
Kode Jurnal: jpbiologidd160075