Kualitas dan Daya Simpan Kerang Hijau pada Variasi Jenis Pengawet Alami dan Lama Perendaman
Abstract: Kerang hijau (Perna
viridis) merupakan salah satu komoditas sumber daya laut yang memiliki nilai
ekonomis dan termasuk hidangan yang banyak diminati. Daya simpan kerang hijau
tidak lebih dari 12 jam, kulit kerang berlendir dan bau amis yang sangat
menyengat karena sudah rusak dan membusuk. Pengawet alami daun jeruk bali, daun
kecombrang, dan daun pandan mengandung senyawa flavonoid, tannin, saponin,
alkaloid, dan triterpenoid yang berfungsi sebagai zat antimikroba untuk
mengawetkan kerang hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas
dan daya simpan kerang hijau pada variasi jenis
pengawet alami dan lama perendaman. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua
faktor. Faktor 1 pengawet alami: ekstrak daun jeruk bali 150 g (J1), ekstrak
daun kecombrang 150 g(J2), ekstrak daun pandan 150g (J3) dan faktor 2: lama perendaman 13 jam (L1) dan 17 jam (L2).
0,1 ml suspensi(daging kerang) ditebarkan (spread plate ) pada media nutrien
agar (NA) yang di inkubasikan 24 jam pada suhu 37oC untuk mengamati jumlah
populasi bakteri Vibrio sp. yang tumbuh.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kualitas kerang hijau terbaik pada perlakuan J2L1 (perendaman
ekstrak daun kecombrang selama 13 jam) dengan jumlah populasi bakteri Vibrio
sp. 2.1 x105 CFU/g, pH 6.3, kadar air
73,8%, dan daya simpan selama 3 hari.
Hasil uji sensoris menunjukkan bahwa kerang hijau yang direndam dengan
ekstrak daun (jeruk bali, kecombrang, dan pandan) selama 13 jam dan 17 jam masih
dapat dikonsumsi.
Penulis: Titik Suryani, Farida
Hikmawati
Kode Jurnal: jpbiologidd160154