KUALITAS YOGHURT YANG DIBUAT DENGAN KULTUR DUA (LACTOBACILLUS BULGARICUS DAN STREPTOCOCCUS THERMOPHILUS) DAN TIGA BAKTERI (LACTOBACILLUS BULGARICUS, STREPTOCOCCUS THERMOPHILUS DAN LACTOBACILLUS ACIDOPHILUS)

ABSTRAK: Yoghurt merupakan produk susu terfermentasi yang dibuat dengan menambahkan kultur bakteri asam laktat (BAL) ke dalam susu. Kultur BAL yang ditambahkan dapat berupa kultur bakteri tunggal ataupun campuran. Pada umumnya, kultur campuran yang biasa digunakan untuk membuat yoghurt adalah campuran antara Lactobacilus bulgaricus (Lb) dan Streptococcus thermophilus (St). Namun berdasarkan beberapa penelitian kedua bakteri ini tidak bertahan lama pada saluran pencernaan. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan penambahan Lactobacillus acidophilus (La) untuk memperbaiki sifat probiotik dari produk yoghurt. Pada pembuatan kultur starter, kultur tunggal bakteri ditumbuhkan pada media susu skim 10%. Kemudian susu sapi hasil pasteurisasi diinokulasi dengan kultur starter dengan perbandingan kultur yang berbeda-beda yaitu 1:1, 1:4 dan 4:1 (Lb:St) untuk kultur dua bakteri serta 1:1:1, 1:4:1 dan 4:1:1 (Lb:St:La) untuk kultur tiga bakteri. Susu yang telah diinokulasi kemudian diinkubasi pada suhu 40°C selama 12 jam. Analisis terhadap produk yoghurt meliputi pengukuran pH, kadar laktosa, kadar asam laktat dan kadar protein. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan L. acidophilus cenderung memberikan efek penghambatan pembentukan asam laktat, seperti ditunjukkan oleh pH yang lebih tinggi, kadar asam laktat yang lebih rendah serta kadar laktosa sisa yang lebih tinggi pada yoghurt yang menggunakan kultur tiga bakteri.
KATA KUNCI: Yogurt; Lactobacillus bulgaricus; Streptococcus thermophilus; Lactobacillus acidophilus
Penulis: Saadah D. Rachman, Sadiah Djajasoepena, Dian S. Kamara, Idar Idar, Roni Sutrisna, Agus Safari, O. Suprijana, Safri Ishmayana
Kode Jurnal: jpkimiadd150590

Artikel Terkait :