Model Ujian Nasional Berbasis Komputer: Manfaat dan Tantangan
ABSTRAK: Tujuan penulisan
artikel ini adalah untuk mengkaji, menganalisis, dan menemukan hambatan
pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Metodologi yang digunakan
adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif pada studi atau hasil
kajian yang relevan dan hasil pemantauan ujian nasional. Hasil kajian
menunjukkan bahwa ujian berbasis komputer dapat dilaksanakan di seluruh wilayah
atau satuan pendidikan bila didukung oleh perangkat komputer dan internet. Agar
pelaksanaan ujian berbasis komputer dapat berjalan dengan lancar, satuan
pendidikan harus menyiapkan perangkat keras, jaringan internet, dan jaringan
lokal komputer. Selain itu, hasil kajian model ujian nasional berbasis komputer
adalah menghemat biaya penggandaan naskah, keamanan naskah, memudahkan
distribusi bahan, mudah menjangkau seluruh wilayah, keamanan, mudah proses
penskoran, dan memungkinkan pencetakan sertifikat hasil ujian dilakukan setelah
ujian berlangsung. Hambatan model ujian nasional berbasis komputer antara lain
cakupan wilayah yang luas, perangkat keras, sarana internet, dan dukungan para
pemangku kepentingan. Namun demikian, pelaksanaan ujian nasional dapat
dilaksanakan di seluruh wilayah seiring dengan kemajuan teknologi informasi.
Kajian ini menyimpulkan bahwa penerapan ujian nasional berbasis komputer secara
langsung dalam wilayah terbatas baik kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional
akan memotong rangkaian penyelenggaraan ujian nasional sehingga membantu
pemangku kepentingan dan hasil ujian nasional berupa nilai dan sertifikat ujian
nasional akan segera diperoleh atau dimiliki peserta didik setelah pelaksanaan
ujian berlangsung, tidak seperti selama ini, dimana peserta didik harus
menunggu lama untuk memperoleh hasil tersebut.
Keywords: pelestarian
peninggalan sejarah, pemanfaatan sumberdaya arkeologi, pariwisata, keterlibatan
masyarakat
Penulis: Rogers Pakpahan
Kode Jurnal: jppendidikandd162051