PAPARAN 28 HARI EKSTRAK METANOLIK SCURRULA ATROPURPUREA TERHADAP KADAR SGPT TIKUS BETINA
ABSTRACT: Benalu teh (Scurrula
atropurpurea (Bl.) Dans mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder salah satunya yaitu Flavonoid dari Quersetin
yang berperan sebagai antioksidan. Keberadaan antioksidan mampu menetralkan dan
melindungi hati dari radikal bebas. Kerusakan sel hati dapat dilihat dari hasil
pemeriksaan biokimia klinis berupa kadar Serum Glutamic Pyrufic Transaminase
(SGPT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Ekstrak
Metanolik Scurrula atropurpurea (EMSA) terhadap kadar SGPT pada tikus putih
betina selama 28 hari. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental dan
analisis data menggunakan uji ANOVA dengan SPSS versi 17.0. Jumlah hewan uji
adalah 20 ekor tikus putih betina dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing
kelompok terdapat 5 ekor tikus. Perbedaan signifikan antara rata-rata kelompok
perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara semua kelompok dengan
nilai p>0.05. Maka dari itu EMSA yang
diberikan kepada tikus betina selama 28 hari dengan dosis 250 mg/KgBB, 500
mg/KgBB dan 1000 mg/KgBB pada kelompok perlakuan semua dosis tidak berbeda
nyata dibandingkan dengan kontrol, dalam hal ini kadar SGPT pada tikus putih
betina bersifat normal.
Penulis: Argus Mahyan, Nour
Athiroh, Hari Santoso
Kode Jurnal: jpbiologidd160624