PARTISIPASI MASYARAKAT DUSUN KALIPUCUNG DALAM KEBIJAKAN SEKOLAH SATU ATAP DI SMP N 4 SATU ATAP SALAMAN
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk-bentuk partisipasi masyarakat; (2)
faktor pendukung dan faktor penghambat partisipasi masyarakat; (3) motivasi
partisipasi masyarakat; (4) upaya pengembangan yang dilakukan untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kebijakan sekolah satu atap.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 11 orang yang terdiri dari
kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, komite sekolah, tokoh masyarakat,
serta orang tua siswa. Setting penelitian berlokasi di Desa Kalirejo Dusun
Kalipucung. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dengan wawancara, observasi, serta dokumentasi. Analisis data
yang digunakan dari Milles dan Hubberman yaitu pengumpulandata, reduksi
data,penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa: (1) Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam kebijakan sekolah satu
atap termasuk dalam bentuk partisipasi fisik dan non fisik. Bentuk partisipasi
fisiknya yaitu keterlibatan masyarakat dalam pendirian gedung sekolah,
penyediaan saran pembelajaran, terlibat dalam kepengurusan komite sekolah satu atap, masyarakat ikut
berpartisipasi dengan menyekolahkan dan memenuhi kebutuhan sekolah anak, serta
berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti. Bentuk partisipasi non fisik yaitu
meliputi keterlibatan masyarakat dalam musyawarah panitia pendirian sekolah
satu atap, musyawarah pengelolaan sekolah, serta masyawarah hasil belajar
siswa. (2) Faktor pendukung: adanya dukungan yang kuat dari masyarakat
setempat, semangat gotong-royong masyarakat yang tinggi, serta adanya kesadaran
dari masyarakat akan pentingnya pendidikan untuk masa depan yang lebih
baik.Faktor penghambat: kondisi latar belakang pendidikan masyarakat yang
tergolong rendah, kondisi ekonomi masyarakat yang rata-rata menengah kebawah,
kondisi demografi, jenis kelamin, kurangnya komunikasi yang intensif antara
masyarakat setempat dengan kepala sekolah, serta sifat matrealistis dan
individualis masyarakat. (3) Motivasi partipasi masyarakat terjadi karena
kesadaran diri sendiri, ikut-ikutan, adanya rasa solidaritas antar sesama,
serta rasa tanggung jawab yang dimilikinya. (4) Upaya pengembangan partisipasi
yang dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat yaitu melalui
meningkatkan peran komite sekolah yang menjadi penghubung antara masyarakat
dengan pihak sekolah, merangkul pemuda karang taruna serta beberapa alumni
sekolah untuk bergabung dalam kepengurusan komite sekolah.
Penulis: Khalimah
Kode Jurnal: jppendidikandd161579