PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL MEMBATIK DALAM MENGEMBANGKAN KEARIFAN LOKAL DI SMA NEGERI 1 BANTUL

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk memahami muatan lokal membatik dalam mengembangkan kearifan lokal dilihat dari aspek pembelajaran, upaya, dan faktor yang ada di SMA Negeri 1 Bantul.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Bantul dengan informan penelitian yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru muatan lokal membatik dan siswa yang ditentukan dengan teknik serial selection of sample units dengan ciri-ciri memiliki nilai tinggi dan prestasi dalam membatik. Objek penelitian adalah muatan lokal membatik yang berfokus kepada pembelajaran, upaya dan faktor yang dilakukan sekolah dalam mengembangkan kearifan lokal membatik. Setting penelitian ini adalah di SMA N 1 Bantul karena telah memiliki laboratorium batik, dan juga batik yang digunakan sebagai seragam adalah hasil karya siswa. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan kajian dokumen. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil dari penelitian ini adalah: 1.) Muatan lokal membatik diwajibkan dalam Surat Keputusan Bupati Bantul No.5A Tahun 2010 yang dilaksanakan SMA Negeri 1 Bantul. Mulai tahun 2014/2015;  2.) Metode pembelajaran yang digunakan adalah  metode ceramah, metode pendampingan, dan metode tugas; 3.) Upaya yang dilakukan sekolah untuk mengembangkan kearifan lokal membatik di SMA Negeri 1 Bantul adalah sebagai berikut: a.) Dari segi produk: Hasil membatik sebagai seragam sekolah(identitas sekolah); b.) Dari segi proses: Menggunakan pewarna alami dalam membatik; c.) Dari segi hasil: Hasil membatik untuk fashion show dan pameran; d.) Dari segi program berkelanjutan: Ikut serta dalam kegiatan membatik dan lomba membatik; 4.) Faktor pendukung pembelajaran muatan lokal membatik di SMA Negeri 1 Bantul adalah dengan pendanaan dari pemerintah Kabupaten Bantul, SMA Negeri 1 Bantul telah menyediakan sarana prasarana yang cukup memadai seperti sarana pembuangan dan juga studio batik yeng merangkap ruang pameran. Faktor penghambat pembelajaran muatan lokal  membatik di SMA Negeri 1 Bantul yaitu kurangnya tenaga pengajar dalam membatik, tidak boleh memakai koran dalam membatik tetapi memakai kain sebagai alas untuk membatik, dan sulitnya siswa memanajemen waktu membuat batik dengan baik.
Kata Kunci: Muatan Lokal, Membatik, Kearifan Lokal
Penulis: Rospita Fajar Utami
Kode Jurnal: jppendidikandd161554

Artikel Terkait :